Pin It

14 August 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 11:24

Idolaku, 'Indonesia's Most Dangerous Man' Pun Kembali Kepada-Nya

Satu lagi tokoh idola saya, 'Indonesia's Most Dangerous Man' aka manusia paling berbahaya di Indonesia meninggal dunia pada Sabtu 13 Agustus 2016 pukul 17:20 WIB. Beliau adalah Adi Sasono, Mantan Menteri Usaha Kecil dan Koperasi pada masa kepemimpinan Presiden Republik Indonesi BJ Habibie, dan juga Pendiri harian Republika. Saya sangat kagum dengan sosok almarhum Adi Sasono. Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 16 Februari 1943 silam itu mengabdikan seluruh hidupnya untuk pemberdayaan rakyat.


Menurut saya almarhum adalah Pemimpin yang amanah serta bertanggung jawab, berani serta tegas dalam mengambil keputusan untuk kepentingan Rakyat dan Negara. Meski, keputusan tersebut terkadang tidak populis atau ditentang oleh pihak atau kelompok tertentu.

Kita semua tentu ingat almarhum pada tahun 1999 dijuluki sebagai orang yang paling berbahaya di Indonesia oleh media Amerika, salah satunya surat kabar The Washington Post dengan menyebut Adi Sasono sebagai 'Indonesia's Most Dangerous Man'.

Setelah almarhum yang saat itu hanya menjabat sebagai Menteri Usaha Kecil dan Koperasi, mengambil keputusan berani kala itu dengan mengeluarkan kebijakan 'Ekonomi Rakyat', yang melawan hegemoni kaum konglomerat komersial yang saat itu di kenal sebagai kaum borjuis, dimana mereka menguasai perekonomian, dengan mengutamakan Koperasi dan UKM yang dikelola oleh Negara dan di jalankan oleh rakyat.

Atas keberanian melawan kaum borjuis yang menguasai kondisi perekonomian saat itu, Nama Adi Sasono langsung dikenal sebagai pejuang ekonomi kerakyatan karena sangat peduli dengan kondisi ekonomi Rakyat Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. Beliau juga kita kenal sebagai sosok pemimpin yang penuh inspiratif dan komunikatif, dengan kepribadian yang sederhana dan bersahaja.

Adi Sasono menghabiskan seluruh hidupnya berkecimpung dalam dunia ekonomi kerakyatan. Usai menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM, alumnus jurusan teknik sipil Institut Teknologi Bandung tersebut menjabat Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dari tahun 2005 hingga 2009. Lalu, ia menjabat sebagai Ketua Umum Koperasi Syariah 165, Ketua Umum Koperasi Ekonomi Rakyat Nusantara, Ketua Dewan pengawas Koperasi Selaras, dan jabatan penting lainnya.

Dalam situs http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/, Majalah Far Eastern Economic Review, edisi minggu pertama Desember 1998, bahkan menulis Adi Sasono sebagai The Indonesia's Most Dangerous Man? (Orang Indonesia yang paling Berbahaya?).

Menurut majalah mingguan itu, Adi Sasono dianggap berbahaya dan ditakuti karena kebijakan politik ekonominya, yaitu Ekonomi Kerakyatan, membuat khawatir para pelaku bisnis yang sudah mapan (konglomerat). Sementara majalah the Economist dari Inggris menyebut bapak lima anak tersebut sebagai Robin Hood van Java.

Berikut saya kutipkan tulisan di The Washington Post:

Indonesia's 'Most Dangerous Man'

By Keith B. Richburg
March 2, 1999

His title sounds innocuous enough: minister of small businesses and cooperatives. And in person, the slightly built and soft-spoken Adi Sasono, an engineer by training, cuts an unassuming profile.

So why is he referred to by some critics as "Indonesia's most dangerous man?" Sasono chuckled softly at the label. "I've tried to convince them that I'm not dangerous at all," he said in a recent interview.

"This policy is not against the big ones," Sasono said, explaining his concept. "We are against crony capitalism" -- the practice that took root in the 32-year dictatorship of President Suharto, under which Suharto relatives and political insiders profited at the expense of would-be entrepreneurs. "If I'm dangerous," Sasono noted, "I'm dangerous to them."

To many here, that kind of talk makes Sasono a kind of Robin Hood -- taking from the handful of rich to give to the multitudes of poor. Selengkapnya silahkan baca di https://www.washingtonpost.com/archive/politics/1999/03/02/indonesias-most-dangerous-man/407061e7-495d-4620-91ca-9b0817810b45/

Mari kita berdoa, semoga Allah SWT mengampuni dosa dan khilaf, dan menerima seluruh amal ibadah akmarhum selama hidup didunia. Agar mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman agar tabah menghadapi kepergian Almarhum.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers