Pin It

15 July 2017

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 23:13

Perbedaan Enkripsi Telegram Dan WhatsApp

Malam ini saya akan membahas perbedaan enkripsi Telegram dan WhatsApp. Kebetulan pemerintah Indonesia terhitung mulai Jumat (14/07/2017) resmi memblokir layanan percakapan instan Telegram dengan alasan Telegram "dapat membahayakan keamanan negara karena tidak menyediakan SOP dalam penanganan kasus terorisme", langkah yang diprotes pengguna internet. Kabarnya, teroris suka menggunakan Telegram karena aman dan privasi terjamin karena telah di enkripsi. Dalam keterangan resminya, Kemenkominfo mengatakan pihaknya telah meminta Internet Service Provider (ISP) untuk melakukan pemutusan akses (pemblokiran) terhadap sebelas Domain Name System (DNS) milik Telegram. Meski begitu, pemblokiran baru terjadi di tingkat peramban (browser) komputer dan mobile. Bukan di aplikasi mobile.Layanan Telegram untuk saat ini masih bisa diakses melalui aplikasi di smartphone.


Telegram sendiri banyak digunakan karena dianggap mampu memberikan rasa aman bagi para penggunanya. Aplikasi bikinan perusahaan Rusia itu memang dilengkapi dengan teknologi enkripsi yang membuatnya sulit untuk diretas. Sebenernya Telegram bukan satu-satunya aplikasi chatting yang menggunakan enkripsi. WhatsApp juga dibekali enkripsi untuk menjaga privasi.

Pertanyaannya, apa perbedaan enkripsi Telegram Dan WhatsApp, terutama dari segi keamanan?

Telegram adalah aplikasi buatan Rusia yang memungkinkan orang bertukar pesan, foto, dan video dalam kelompok hingga 5.000 pengguna. Pendirinya adalah Nikolai Durov dan Pavel Durov. Sementara itu, WhatsApp didirikan oleh Jan Koum dan Brian Acton. Saat ini, aplikasi tersebut sudah diakuisisi oleh Facebook.

Perbedaan Enkripsi Telegram Dan WhatsApp

Telegram dan WhatsApp sama-sama menggunakan teknologi enkripsi. Namun, keduanya menggunakan enkripsi yang berbeda. Telegram dari awal sudah menawarkan layanan chatting terenkripsi sementara WhatsApp baru belakangan ini menggunakan enkripsi.

Telegram menggunakan teknologi enkripsi bikinan sendiri bernama MTProto. Protokol itu dikerjakan langsung oleh Nikolai Durov, salah satu pendiri Telegram. Teknologi tersebut berbasiskan enkripsi AES 256-bit, enkripsi RSA 2048, dan Diffie-Hellman. Teknologi enkripsi ini sangat dibanggakan oleh Telegram. Sampai-sampai, Telegram pernah menawarkan hadiah uang sangat besar bagi yang mampu membobolnya.

Nah, sekarang mengupas teknologi enkripsi WhatsApp. WhatsApp menggunakan layanan enkripsi dari perusahaan bernama Open Whisper System. Teknologi enkripsi yang digunakan di tiap layanan pun berbeda.

Untuk layanan pengiriman pesan, teknologi enkripsi yang digunakan bernama Signal Protocol dan layanan telepon menggunakan SRTP. Dengan teknologi enkripsi seperti itu, WhatsApp mengklaim tidak bisa dekripsi pesan yang sudah dienkripsi oleh sistem. Artinya, WhatsApp sendiri tidak bisa membaca pesan yang ada.

Perbedaan Server Telegram Dan WhatsApp

Perusahaan keamanan Fortinet mencatat beberapa kelebihan yang dimiliki WhatsApp dari segi keamanan. Yang pertama adalah tidak ada pesan yang disimpan di server.

Memang semua pesan yang dikirim pengguna akan dialirkan melalui server WhatsApp. Namun, setelah dikirim, pesan tersebut akan terhapus dari server.

Nah untuk Telegram menurut Fortinet, kelebihan Telegram dari segi keamanan adalah teknologinya yang open source. Oleh karena itu, enkripsi bisa dikembangkan beramai-ramai dan dari developer seluruh dunia. Kelemahannya Telegram menggunakan teknologi SHA1. Teknologi itu kurang begitu dipilih dibandingkan dengan SHA256 yang dipakai WhatsApp.

Kelemahan lainnya, pesan yang terkirim di aplikasi Telegram disimpan di server milik Telegram. Meski begitu, Telegram mengklaim tidak akan mengakses data percakapan.

Nah, itulah Perbedaan Enkripsi Telegram Dan WhatsApp. Semoga artikel Perbedaan Enkripsi Telegram Dan WhatsApp ini bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan pembaca semua.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers