Pin It

14 July 2017

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 10:35

Mengenal Pesawat Boeing B737 MAX, Pesawat Baru Lion Air

Siang ini saya kembali membahas dunia transportasi publik khusunya moda transportasi udara. Seperti kita ketahui bersama maskapai Lion Air menerima armada baru pesawat Boeing 737 MAX 8 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa (4/7/2017) lalu. Dan pesawat 737 MAX 8 milik Lion Air mulai dioperasikan pada 10 Juli 2017. Melalui Halaman Facebook Lion Air, Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M Saladin mengatakan pesawat dengan kode registrasi PK-LQJ itu merupakan unit Boeing 737 MAX-8 pertama yang diterima oleh Lion Air, dan menjadi yang pertama di Indonesia. Lion mendesain kabin pesawat B737 MAX 8 dengan 180 kursi yang semuanya merupakan kelas Ekonomi. Lantas, apa istimewanya pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperaiskan oleh Lion Air ini? Apa bedanya dengan varian B737 yang dioperasikan oleh maskapai lain, seperti Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia?


Boeing 737MAX 8 didesain sebagai pesawat yang efisien bahan bakar dan nyaman bagi penumpang dengan suasana kabin yang lebih senyap. Bahan bakar 737 MAX juga diklaim lebih hemat 20 persen dibanding generasi 737 saat ini (737 NG). 737 MAX akan meningkatkan kemampuan varian B737 Next Generation (NG) dengan daya jelajah terbang 340-570 mil laut lebih jauh, menjadi 3.500 mil laut (6.500 km). Kenyamanan dan efisiensi bisa dicapai oleh B737 MAX 8 dengan peningkatan di sektor aerodinamika dan mesin pesawat.

Winglet Atau Sayap Model Baru

Dari segi aerodinamika, B737 MAX 8 mengusung desain winglet terbaru, yang dijulukiScimitar Winglet. Ujung sayap B737 MAX 8 terlihat seperti dibelah menjadi dua, satu menjulur ke atas dan satu ke bawah. Inilah ciri utama varian B737 MAX.


Apa fungsi sayap winglet model baru ini? Winglet di ujung sayap berguna untuk memecah turbulensi udara yang terjadi di ujung sayap, saat pesawat berjalan dalam kecepatan tinggi. Turbulensi yang dihasilkan itu menghasilkan drag (daya hambat). Karena menghambat laju pesawat, maka mesin membutuhkan tenaga lebih, yang ujung-ujungnya drag ini membuat konsumsi bahan bakar boros.

Dengan winglet tambahan di ujung sayap, turbulensi udara di ujung sayap tadi bisa dipecah. Dalam uji aerodinamika, udara yang menggulung di ujung sayap terlihat menjadi lurus alirannya, meminimalisir drag.

Mesin Hemat Bahan Bakar dan Senyap

Sementara dari segi mesin, B737 MAX menggunakan mesin jenis terbaru, CFM LEAP 1B. Desain mesin ini diklaim lebih senyap dibanding generasi mesin sebelumnya, yakni CFM56.

Diameter mesin CFM LEAP-1B juga lebih besar 20 cm, sehinga menurut Boeing, menghasilkan thrust lebih besar. Dengan demikian, konsumsi bahan bakar mesin CFM LEAP-1B diklaim 11-12 persen lebih hemat. Operating cost-nya juga diklaim 7 persen lebih hemat dibanding mesin CFM56 yang dipakai varian 737 NG (Next generation).


Ujung mesin CFM LEAP-1B di pesawat B737 MAX didesain bergerigi untuk mengurangi suara bising yang keluar dari mesin pesawat.Untuk membuat kabin menjadi lebih senyap, polusi suara (noise) yang dihasilkan oleh mesin CFM LEAP-1B juga sudah diturunkan. Caranya, Boeing membuat desain penutup mesin bergerigi di bagian belakangnya.

Desain bergerigi ini (chevron-fringed) sama dengan yang dimiliki oleh mesin yang dipakai pesawat Boeing lainnya, yakni B787 Dreamliner dan B747-8 Intercontinental. Inilah ciri lain yang membedakan 737 MAX dengan 737 NG.

Kokpit Boeing B737 MAX Ringkas


Selain dua di atas, aerodnimaika dan mesin, terdapat juga upgrade di sektor lain, seperti avionik, kokpit yang lebih ringkas, dan sebagainya. Kokpit B737 MAX 8 Lion AIr yang terlihat lebih ringkas dengan panel layar lebih besar.

Sumber: Halaman Facebook Lion Air
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers