Pin It

05 July 2017

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 23:53

Melihat Dari Dekat Panen Padi Di Wegil Sukolilo Pati

Seminggu setelah lebaran 2017 rekan saya, Eka Raihani dari desa Wegil, Sukolilo, Pati mengirim foto sawah miliknya yang baru saja panen melalui media sosial Facebook. Saya pun tertarik melihat foto lahan pertanian di bumi Minatani Pati. Saya pikir, tentu menyenangkan bila bisa melihat langsung panen padi di desa yang berdasar data memiliki lahan pertanian seluas 1.100 hektar. Akhirnya saya meluncur juga untuk melihat langsung suasana panen padi di Wegil, Sukolilo, Pati. Selama perjalanan saya di desa Wegil, Sukolilo, Pati saya lihat hamparan sawah menguning siap panen.

Sawah Eka Raihani

Untuk video hamparan sawah dengan padi menguning siap panen bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=viMrKB0cbCc

Dan berikut adalah foto suasana panen padi di desa Wegil, Sukolilo, Pati. Nampak mereka begitu bersemangat bekerja di sawah untuk memanen padi hasil tanaman mereka.

Wegil Panen Padi

Bagi saya pribadi, seneng rasanya bisa melihat langsung suasana panen padi di desa Wegil, Sukolilo, Pati ini. Dalam penglihatan saya, panen padi di desa Wegil, Sukolilo, Pati ini cukup melimpah. Di Pati sendiri, produksi padi sangat melimpah dan selalu menjadi penopang ketahanan pangan nasional. Dan menurut informasi yang saya dapat Sukolilo adalah daerah penghasil padi terbesar di Kabupaten Pati.

Rencana Pendirian Pabrik Semen Di Prawoto Dan Wegil

Sayangnya, hasil pertanian di desa Wegil ini terancam berkurang. Hal ini sebagaimana penuturan Moh Mujib (Warga Prawoto dan Tim Advokasi PPKP) ketika masyarakat mulai mengetahui rencana pendirian pabrik semen pada 15 Januari 2016 atau sejak para perangkat Desa Prawoto melakukan studi banding ke pabrik semen Bima di Ajibarang. dan pabrik semen Holcim di Cilacap. Berdasarkan surat terbuka dari Kepala Desa Prawoto menunjukan bahwa rencana ekspansi pabrik semen disana sudah dimulai sejak turunnya izin ekplorasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada PT Garuda Tudung Perkasa di Desa Prawoto, Wegil dan Pakem, Kecamatan Sukolilo, Pati. Proses tersebut sebelumnya tidak diketahui masyarakat.

Menurut data dari Kodim dkk (2009) di tiga kecamatan yang masuk dalam wilayah kabupaten Pati, yaitu Kecamatan Sukolilo, Kayen dan Tambakromo, lebih dari 300.000 jiwa menggantungkan hidupnya pada mata air dari Pegunungan Kendeng untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk pengairan lahan pertanian seluas lebih dari 30.000 hektar. Selain itu secara keseluruhan sumber daya alam di wilayah Pegunungan Kendeng telah memberikan kemanfaatan bagi 91 688 jiwa di kecamatan Sukolilo dan 73 051 jiwa di Kecamatan Kayen.

sumber mata air di Pegunungan Kendeng Utara telah menghidupi puluhan ribu warga, baik untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk sektor pertanian mengingat mayoritas masyarakat menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Pendirian dan penambangan pabrik semen tersebut akan mengancam kehidupan masyarakat, hilangnya lahan pertanian dan berkurangnya kwantitas sumber mata air akibat hilangnya resapan pada cekungan batu putih.

Semoga saja para pejabat atau instansi terkait tetap konsisten menjadikan Pati sesuai slogannya Pati Bumi Mina Tani dengan hasil panen padinya yang melimpah.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers