Pin It

20 May 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 14:54

Sepak Terjang Mantan petarung Mixed Martial Art (MMA), Amokrane “Kiane” Sabet Sebelum Tewas Di Bali

Mantan petarung Mixed Martial Art (MMA), Amokrane “Kiane” Sabet memang telah tewas ditangan polisi di Bali, Indonesia. Nah dalam blog ini saya hanya akan menulis sepak terjang kejahatan Amokare Sabet selama tinggal di Bali. Memang menarik untuk melihat siapa sebenarnya Amokrane Sabet ini. Amokrane Sabet merupakan atlet MMA berusia 42 tahun asal kelahiran Perancis. Ia berasal dari klub London Cage Fighters. Kini ia tidak lagi aktif di panggung MMA dimana ia pernah ikut pada tahun 1999 hingga 2011. Di MMA ia lebih dikenal dengan nama Kiane Sabet. Selain di panggung MMA, ia pernah membintangi film berjudul “K” yang disutradarai oleh John Allen. Rekornya di panggung MMA berdasarkan catatan Sherdog adalah 1 kali menang dan 3 kali kalah.


Kiprahnya di panggung MMA tidak begitu mulus. Fighter yang memiliki tinggi 6 kaki ini gagal meraih juara MMA. Dalam salah satu aksinya ketika melawan Ben Smith pada tahun 2010 lalu dalam perebutan gelar kelas Heavy Weight, Amokrane yang agresif mengandalkan pukulan justru kalah KO setelah mendapatkan kuncian dari Ben Smith. Tercatat 2 kali Amokrane kalah atas Ben Smith yaitu pada tahun 2009 dan 2010.  Saat masih aktif bertarung di MMA, tatto di tubuh Amokrane belumlah sebanyak sekarang.

 

Amokrane Berulah Di Bali

Bali terkenal dengan keindahan alam dan keramahan penduduknya. Namun bukan berarti keramahan tersebut bisa disalahgunakan untuk menindas penduduk lokal. Seorang pria berkebangsaan Prancis, Amokrane Sabet dilaporkan ke kepolisian karena bertindak semena-mena dan mengancam keselamatan penduduk Berawa, Bali Utara.


Tak ada yang tahu apa pekerjaan dan tempat tinggal Amokrane selama tinggal di Bali. Meski banyak yang menjadi korban kebrutalannya, tak ada yang berani menegur Amokrane. Hal ini terjadi dengan alasan ia merupakan seorang yang berwatak keras dan seorang petarung MMA (Mixed Martial Arts) atau bela diri campuran yang memperbolehkan berbagai tekhnik pertarungan seperti pergulatan, tendangan, pukulan, dan lain sebagainya. Meskipun prestasi Amokrane di MMA sendiri terbilang biasa-biasa saja.

Daftar perbuatan onar yang dilakukannya bukannya sedikit. Seperti dikutip dari Tribun Bali, pada pertengahan tahun 2015 Amokrane pernah makan di restoran dan tidak bayar. Bukannya malu, ia pernah datang lagi ke restoran tersebut dan mengancam manager restoran. Akibatnya ia diblacklist di semua hotel, vila dan restoran di Seminyak. Kini hal serupa juga dilakukan pemilik usaha di Berawa.

Tak berhenti sampai disitu. Ia juga pernah melakukan pelecehan melalui kata-katanya “istrimu cantik, boleh aku pinjam?” pada seorang pejalan kaki. Ia juga kerap ugal-ugalan dan menganggu pengunjung lain. Langkah nekat, Amokrane Sabet bukannya tidak diketahui aparat kepolisian. Dalam berita yang dituliskan Tribun Bali disebutkan bahwa Amokrane Sabet tidak pernah memenuhi panggilan polisi. Bahkan surat panggilan untuknya disobek olehnya.

Salah satu keluhan pengunjung diposting di media sosial. “Who is the crazy big tattoo guy around canggu screaming out and abusing people. What’s his problem???” tulis salah satu pengguna sosial di grup Canggu Community.

Kronologi Tewasnya Amokrane Sabet Setelah Ditembak 

Akhirnya Amokrane Sabet kembali berurusan dengan polisi karena elakukan penusukan terhadap seorang anggota kepolisian. Akibat ulahnya tersebut, Kiane Sabet pun ditembak oleh pihak Buser kepolisian kerena melawan saat akan ditangkap. Belum diketahui darimana atlet MMA ini mendapatkan pisau untuk menyerang petugas.


Video detik-detik tewasnya Amokrane bisa dilihat di sini

 
Sebelum kejadian ini, belum sebulan ia ditangkap polisi sel Polsek Kuta Utara lalu kemudian berusaha kabur dan menusuk anggota polisi dengan sebilah pisau di bagian dada. Petugas jaga tersebut dikabarkan tidak sadarkan diri dan dalam perawatan di RSUP Sanglah.

Amokrane menjadi headline pemberitaan media-media Indonesia dan internasional. Maklum, Amokrane meregang nyawa setelah ditembak pihak kepolisian Bali. Itu adalah akibat dari ulah buruk yang dilakukannya. Pihak kepolian terpaksa memberondongnya dengan beberapa tembakan hingga tewas. Itu karena Amokrane memang kerap berbuat onar selama tinggal di Bali. Pihak kepolisian sudah melayangkan surat panggilan untuk menghadap.

Ironisnya, pemanggilan itu tak digubris pria berusia 42 tahun itu. Pada akhirnya, pihak kepolisian mengirimkan pasukan untuk mengamankan Amokrane. Saat hendak ditangkap, Amokrane malah melawan dan menusuk seorang anggota kepolisian hingga tewas.

Perjalanan hidup dan keonaran Amokrane berakhir di ujung senjata pihak kepolisian. Masyarakat Bali pun dipastikan kehilangan salah satu wisatawan asing mereka yang sering berbuat ulah, termasuk berkendara ugal-ugalan dan makan di restoran tanpa membayar.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers