Pin It

17 May 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 20:43

Penampakan Lokomotif Buatan GE Siap Kirim Ke Indonesia Dari Amerika

Seperti biasa di sore ini saya membuka facebook dan saya agak terkejut ketika di beranda melintas beberapa foto lokomotif kereta api baru buatan GE dan sepertinya CC206 yang di unggah oleh Keith Latimer pada tanggal 16 Mei 2016. Setelah saya perhatikan ternyata livery lokomotif tersebut khas milik PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sedikit mengulas lokomoif CC206, Lokomotif CC206 adalah lokomotif terbaru PT Kereta Api (Persero) buatan General Electric, Amerika Serikat. Lokomotif ini memiliki 2 bogie dengan konfigurasi UIC Co’ Co’ yaitu 3 as roda untuk setiap bogie. Perbedaan dengan lokomotif diesel elektrik GE lainnya dengan jenis yang sama adalah lokomotif ini memiliki 2 kabin masinis di ujung muka dan belakang seperti halnya lokomotif listrik pada umumnya. 

 

Dalam foto yang di unggah dari Enola, PA, United States sekitar pukul 18:05 wakttu setempat hari kemarin nampak beberapa lokomoif kereta api buatan GE disertai keterangan yang intinya siap dikirim ke Indonesia. Kiriman foto tersebut bisa dilihat di sini. Dalam kiriman tersebut Keith Latimer menulis "Here they come!! Band new export locomotives for Indonesia heading into Enola Sunday. Thanks to Megan S. Bill K.and Marc L for heads up and updates!!!" Salah satu komentar di tulis oleh Naufal Danadyaksa Kurniawan, dia menulis "Wow big baby GE CM20EMP batch 3 welcome to Indonesia".







Dalam foto lain, akun Andrew R Gipe SR juga mengunggah foto lokomotif yang sama dari Duncannon, PA, United States dengan keterangan foto "NS 13R west bound on the former Reading Lines Bridge with 11 GE units going to Indonesia. Thanks to Keith Latimer for the HU!" dan bisa dilihat di sini




Mengapa Lokomotif Dikirim Tanpa Boggie? 

Coba perhatikan foto-foto diatas, semua lokomotif nampak tanpa boggie. Hal tersebutt dikarenakan boggie lokomotif tersebut akan di buat oleh PT INKA. PT INKA terlibat dalam perakitan lokomoif di pusat produksi di Madiun, Jawa Timur.  INKA dan GE memang telah menjalin kerja sama sejak lama. Pada tahun 1996-2002, BUMN produsen kereta membentuk perusahaan patungan untuk memproduksi dan merakit loko. Loko ini dipasarkan untuk Indonesia dan Asia Tenggara. Tahun 1996-2002, INKA membentuk perusahaan joint venture dengan GE untuk pasar Asia tenggara. Produk yang dijual ke KAI dan di ekspor ke Filipina.

Sejarah kedatangan CC 206

Menurut situs Wikipedia, awal mula lokomotif berkabin ganda dapat dilacak dari keberadaan lokomotif-lokomotif yang sudah berumur seperti CC 200, BB 301, BB 304, dan BB 305 CFD. Namun, semua lokomotif itu sudah berumur lebih dari 30-40 tahun dan banyak dilakukan pengafkiran/perucatan terhadap lokomotif itu (apalagi CC 200 sudah berumur di atas 60 tahun dan seluruh BB 305 telah dirucat). Lokomotif berkabin ganda tersebut didesain agar tidak perlu diputar di pemutar rel (turntable) sebelum beroperasi menarik rangkaian kereta.

Pada dekade 2000-2010-an, ide muncul dalam diri perusahaan PT KAI, bagaimana jika PT KAI memiliki lokomotif yang kuat, berkabin ganda, dan dilengkapi teknologi komputer semacam GE BrightStarSirius yang sebelumnya ada pada lokomotif CC 204, juga memiliki layar display canggih karena meskipun telah terkomputerisasi, CC 204 belum memiliki layar display seperti CC 206. Selain itu, dengan berkabin ganda, lokomotif itu tidak perlu lagi diputar di atas pemutar rel. Pengadaan CC 204 selama beberapa tahun terakhir juga kurang efisien, karena per tahunnya hanya sedikit lokomotif diproduksi tetapi kebutuhan lokomotif cukup banyak. Akhirnya, ide pemesanan lokomotif CC 206 ke General Electric muncul pada tahun 2010 untuk menambah jajaran armada PT KAI dan akan digunakan untuk angkutan barang di Pulau Jawa. Juga pemesanan lokomotif kali ini tidak sedikit-sedikit seperti CC 204, melainkan dengan jumlah banyak, menjadi rekor pemesanan lokomotif terbanyak PT KAI karena pengadaan lokomotif kali ini mendatangkan 100 unit dalam 1 tahun saja meskipun datang dalam beberapa batch, tidak seperti CC 204 yang butuh waktu lebih dari 5 tahun sampai ke 37 unit lokomotif tersebut selesai diproduksi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pada tahun 2012 dipesanlah lokomotif CC 206 (CM20EMP) sebanyak 100 unit sekaligus ke General Electric Transportation tanpa bogie. Bogie dirakit oleh PT Barata Indonesia (Persero). Sesudah sampai di pelabuhan Tanjung Priok, loko-loko itu akan dibawa ke Balai Yasa Yogyakarta untuk pasang bogie sebelum kemudian beroperasi mulai tahun 2013. Mulai tahun 2015, lokomotif CC 206 akan didatangkan lagi dengan jumlah 50 unit  dengan rincian 30 unit turun di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 2015 dan 20 unit turun di Pelabuhan Panjang pada tahun 2016. Saat ini 15 unit lok CC206 generasi kedua telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan sudah dibawa ke Balai Yasa Yogyakarta untuk pengetesan. Dengan tibanya lokomotif CC 206 generasi kedua, maka akan ada 150 unit CC 206, yang jumlahnya melebihi CC 201 (144 unit, 131 beroperasi, 7 dijadikan CC204, 6 rusak).

Desain, mesin, spesifikasi dan perangkat elektronik

Desain bentuk lokomotif

CC 206 dibuat saat PT KAI membutuhkan lokomotif double cabin, maka GE membuat lokomotif double cabin ini dengan desain yang mirip beberapa lokomotif GE baik itu di Indonesia maupun bukan. Desain kepala dan body CC 206 sangat mirip dengan salah satu lokomotif GE yaitu British Rail Class 70 seri GE PowerHaul yang beroperasi di Britania Raya, tetapi CC 206 menggunakan 2 kaca depan, yang mengikuti lokomotif CC 203. Sedangkan lampu lokomotifnya masih mengikuti desain lok GE sebelumnya yang beroperasi di Indonesia. Bentuk pintu masuk kabinnya mirip dengan yang ada di CC 203.

Mesin, spesifikasi lokomotif, dan perangkat elektronik

Mesin lokomotif CC 206 adalah GE 7FDL-8 versi terbaru yang emisinya setingkat dengan emisi lokomotif Dash-9 di Amerika Serikat, dengan daya mesin sebesar 2250 hp, setara dengan tenaga keluaran lokomotif CC 202, dan 100 daya kuda lebih tinggi dari tenaga keluaran lokomotif CC 203 (2150 hp). Sedangkan untuk perangkat elektroniknya menggunakan komputer GE BrightStar™ Sirius yang dipadukan dengan layar monitor GE Integrated Function Display(GE IFD) seperti yang ada di lokomotif Dash-9. Ini menjadikan CC 206 merupakan lokomotif dengan layar monitor komputer kendali kedua di Indonesia setelah CC 205, dan lokomotif GE pertama di Indonesia dengan teknologi layar display tersebut. Lokomotif ini juga menggunakan klakson yang berbeda dari lokomotif sebelumnya, yang membuat lokomotif ini dijuluki "Si Puong". Daya angkut lokomotif ini bisa mencapai 30 gerbong barang, dan 16 gerbong penumpang untuk satu lokomotif penarik.

Keterangan tambahan 

  • Seluruh lokomotif CC 206 saat ini sudah menggunakan logo PT KAI dan livery terbaru.
  • Seluruh lokomotif CC 206 menggunakan nomor sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010.
  • Seluruh lokomotif CC 206 dipasangi terali besi berbentuk kotak-kotak pada kaca depan dan samping kabin masinisnya, dan mungkin akan dilepas saat masuk Perawatan Akhir di Balai Yasa Yogyakarta nanti.
  • Tulisan "Dipo Induk" pada lokomotif CC206 terletak di bawah logo PT KAI, kecuali CC 206 13 51, dengan berbagai font tiap depot induknya.
  • Seluruh lokomotif CC206 menggunakan bemper berwarna merah. Pada awal dinasnya bemper lokomotif CC206 berwarna hitam.
  • Lokomotif bernomor CC 206 13 87 dan CC 206 13 88 adalah lokomotif andalan kereta api luar biasa (KLB) khusus kepresidenan. Namun saat ini tugasnya digantikan oleh CC 206 13 71 dan CC 206 13 72.
  • Plat nomor lokomotif CC206 batch I menggunakan font Arial bold dan ditulis sebagai CC 206 13 xx dengan xx mulai dari 01 hingga 100. Sementara untuk CC206 batch II menggunakan font Arial regular dan ditulis sebagai "CC206 15 xx" dengan xx mulai dari 01 hingga 39.
Selamat datang loko baru, sukses selalu buat PT Kereta Api Indonesia
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers