Pin It

15 April 2017

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 18:28

Film Kuntilanak Merusak Kesakralan Tembang Lingsir Wengi

Kali ini saya akan mengupas Tembang macapat durma yang berjudul “Lingsir Wengi” yang pernah menjadi soundtrack film KUNTILANAK besutan Rizal Mantovani tahun 2006. Menurut saya, film Kuntilanak tersebut telah merusak kesakralan dan makna tembang Lingsir Wengi ini. Lingsir Wengi atau Kidung Rumekso Ing Wengi ini kan dulunya digunakan oleh sunan Kalijaga setelah melakukan shalat malam yang berfungsi untuk menolak bala atau mencegah perbuatan makhluk gaib yang ingin mengganggu. Selain itu makna lagu tersebut tersirat menyatakan sebuah doa kepada Tuhan. Sedangkan lingsir wengi itu sebenarnya sekitar jam 2-4 pagi atau 3/4 malam dan hampir subuh. Sayang saat ini banyak yang menafsirkan lagu ini bisa mendatangkan kehadiran sosok makhluk gaib yang bernama kuntilanak. Entah ini penafsiran dari mana, yang jelas semenjak lagu ini digunakan sebagai soundtrack film Kuntilanak, masyarakat yang tidak tahu menahu asal-usul lagu ini pun mulai memiliki pandangan yang berbeda terhadap lagu ini. Dan berikut lirik lagu Lingsir Wengi.

Lingsir Wengi

Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet

Artinya sebagai berikut:

Lewat tengah malam, dirimu mati
Jangan bangun dari tidurmu,
(dia) bisa melihat jelas,
(namun) jangan terlihat,
Aku sedang marah,
Jin setan yang ku utus,
Menjadi apa saja
Jangan membawa maut

Dari lagu di atas, saya menyimpulkan bahwa kidung Lingsir Wengi bukanlah kidung untuk memanggil Kuntilanak. Sebagai tambahan informasi tentang lagu Lingsir Wengi saya sertakan lirik berikut yang tidak ada dalam film Kuntilanak:

Lingsir wengi wus tumeka
(Tengah malam telah tiba)
Akancan karo wulan
(Berteman dengan bulan)
Bayu kang ngelus-ngelus raga
(Angin yang mengelus raga)
Sukma krasaning ilang
(Jiwa serasa hilang)
Wus wayahe sedhulur
(Sudah saatnya saudara)
Mungkasi apa kang wis dilakoni
(Menuntaskan apa yang sudah dilakukan)
Wus wayahe ndhunga
(Sudah saatnya berdoa)
Marang Gusti Kang Murbeng Alam
(Kepada Tuhan Yang Maha Pencipta)
Aja wedi karo lingsir wengi
(Jangan takut dengan tengah malam)
Amarga iki wayahe luwih cumedak marang Pangeran
(Karena ini saatnya lebih dekat dengan Tuhan)
Mandhar muga turu isa luwih enak
(Semoga tidur bisa lebih nyaman)

Lirik lagu tersebut kalau kita cermati berisi mantra tolak bala karena mengingatkan manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan YME sehingga terhindar dari malapetaka. Dengan demikian kita dituntut untuk senantiasa berbakti, beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kidung ini diciptakan oleh sunan kalijogo sebagai "unen-unen" atau nyanyian kecil yang dalam masyarakat jawa dalam budaya kejawen sebagai pengganti dzikir atau wirid oleh muslim jawa pada waktu itu sehabis melakukan sholat malam. Kidung tersebut dikenal karena berisi mantra tolak balak.

Sedangkan fungsi kidung Lingsir Wengi secara eksplisit tersurat dalam kalimat kidung itu sendiri yang antara lain sebagai Penolak balak di malam hari, seperti teluh, santet, maling dan semua malapetaka.

Nah silahkan cermati bait mana yang berhubungan dengan mantra pemanggil kuntilanak, tidak ada kan? Karena film kuntilanak ini, tembang macapat durma “lingsir wengi” saat ini telah mengalami pergeseran makna sosial di masyarakat.

Saya tidak tahu apa maksud dan tujuan dari pembuat film kuntilanak dengan menghadirkan tembang macapat durma “lingsir wengi” sebagai tembang pemanggil kuntilanak. Dapat disimpulkan ada kemungkinan kesalahan persepsi terhadap tembang ini. Pembuat film seolah ingin membodohi masyarakat bahwa seni tradisi budaya Jawa sarat dengan ilmu hitam (klenik) dengan memberikan kesan angker pada filmnya menggunakan tembang Lingsir Wengi.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    2 Responses to "Film Kuntilanak Merusak Kesakralan Tembang Lingsir Wengi"

    1. permisi mas, mengenai lirik lingsir wengi yang tidak ada di dalam film kuntilanak. bolehkah saya tau sumbernya berasal dari mana? terimakasih.

      ReplyDelete

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Followers