Pin It

11 June 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 15:55

Aneh, Bus Matic Dilarang Jalan Dengan Alasan Membahayakan Keselamatan

Seperti biasa dalam rangka persiapan angkutan mudik Lebaran, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan sidak pemeriksan bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Leuwi Panjang, Bandung, Sabtu (11/6/2016). Dan yang menurut saya aneh ketika membaca Kompas Online http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/06/11/112914026/sidak.kemenhub.temukan.bus.yang.ubah.transmisi.dari.manual.ke.matic. Salah satu temuan yang dianggap fatal tersebut digantinya transmisi manual kendaraan menjadi matic oleh operator bus.


Iya, saya merasa aneh karena menurut saya bus manual di ubah ke matic itu aman dan efisien. Apalagi membaca pernyataan dari Dirjen Perhubuangan Darat Kemenhub "Gear box hanya formalitas saja. Bagaimana pun kalau enggak diubah lagi ke manual, enggak boleh jalan (operasi)," ujar Dirjen Perhubuangan Darat Kemenhub Pudji Hartanto di Terminal Leuwi Panjang.

Alasannya, pergantian transmisi berpotensi membahayakan keselamatan. "Jadi bapak sebagai supir juga harus ngerti. Jangan mau dibodohi sama pengusaha buat cari duit," kata Pudji.

Pernyataan pak dirjen sangat aneh. Kok bisa beliau bilang dirubah ke matic membahayakan keselamatan, apa dasar-dasarnya coba. Selama ini baik ZF maupun Allison baik-baik saja.

Pernyataan "Jadi bapak sebagai supir juga harus ngerti. Jangan mau dibodohi sama pengusaha buat cari duit" juga aneh dan tidak mendasar. Ingat ini Arimbi, salah satu dealer Hino. Jadi tidak mungkin sembarangan mengganti transmisi bus manual ke matic. Arimbi menggantinya penuh dengan perhitungan matang. Unsur keselamatan dan kenyamanan sudah pasti ada dalam perhitungannya.

Justru dengan mengganti transmisi bus dari manual ke matic lebih banyak sisi plusnya. Bus lebih aman serta biaya operasional juga efisien.

Keunggulan Bus Matic Lebih Efisien

Berbagai cara ditempuh untuk menekan biaya operasional. Salah satu penghematan bisa menggunakan transmisi matic untuk bus. Selain mesin yang bisa berumur panjang juga menekan biaya penggantian kampas kopling. Mengapa bisa begitu? Karena fungsi kopling yang sudah tidak ada lagi sehingga tak perlu penggantian kanvas kopling.

Yang jelas terlihat untuk ban lebih awet. Sebagai contoh bus milik PO Safari Dharma Raya yang digunakan untuk uji coba pada 2010 lalu, penggantian ban hingga penggunaan 90.200 km. Saat itu ZF bekerjasama dengan perusahaan angkutan PO Safari Dharma Raya dengan menggunakan bus Mercedes-Benz 1626 dan transmisi ZF-Ecomat.


ZF-Ecomat adalah transmisi otomatis yang dilengkapi Retarder Hydrodynamic danTransmission Control Unit (TCU), yang dapat bekerja secara efisien dan tahan lama.Effesieni pada bus bertransmisi otomatis bisa dicapai berkat teknologi yang diusung. Untuk penggantian ban dan kanvas rem, bisa diperpanjang karena adanya opsi retarder. Retarder memungkinkan pengereman dengan bantuan mesin secara otomatis melalui perpindahan gigi transmisi dari tinggi ke rendah. Hanya dengan memainkan tuas kecil enam percepatan, bus mengerem tanpa menginjak pedal rem. Semakin jarang menginjak pedal rem, maka panas yang ditimbulkan karena pergesekan di keempat sumbu roda juga berkurang. Panasnya pelek akibat pergesekan membuat umur ban lebih singkat.

Penggunaan Oli Bus Matic Lebih Panjang

Pada Transmisi matic penggantian oli transmisi hingga 240 ribu km, sangat effesien, mengingat pada transmisi manual penggantian dilakukan per 40 ribu km. Jika dibandingkan dengan harga transmisi manual yang mencapai Rp. 75 juta per unit, harga Rp. 180 juta untuk transmisi otomatis cukup kompetitif. Selisih Rp. 90 juta-an, masih bisa ditutup dengan effesiensi pada kanvas rem dan umur ban yang lebih panjang. Maklum, harga sebuah ban paling murah lebih dari Rp. 2 juta dan umur penggantian 90 ribu km bisa mencapai dua tahun untuk bus pariwisata.

Pada transmisi otomatis pengemudi menyesuaikan diri dengan mesin. Hal ini dimungkinkan karena adaTransmission Control Modul (TCM). Pada transmisi Allison, TCM pengaturan kinerja mesin melalui transmisi bisa dilakukan. Selain itu, alat ini merekam perilaku pengemudi.

Transmisi otomatis bisa diaplikasikan pada mesin-mesin bus keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan Electronic Control Unit (ECU). Dengan memadukan kerja TCM dan ECU kontrol kinerja mesin bus lebih terjaga.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers