Pin It

12 June 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 23:08

Wah Pondok Pesantren Al Hikam Boyolali, Jawa Tengah Di Rintis Oleh Keluarga Rio Haryanto

Pada awalnya saya penasaran dengan perjuangan Rio Haryanto di ajang Formula 1 ketika awal memulai debutnya di seri pembuka GP Australia, Minggu (29/3/2016) mendapat iringan doa dan suntikan moril ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam di Dukuh Sorowaden, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah. Pondok pesantren Al Hikam juga menggelar acara nonton bareng (nobar) balapan F1 yang disiarkan langsung Global TV dan iNews. Selidik punya selidik ternyata Pondok pesantren tersebut dirintis keluarga besar Rio Haryanto. Pantas saja, di gerbang pondok pesantren Al Hikam juga terdapat banner Rio Haryanto.


Pada saat nobar, pelaksana Harian Yayasan Ponpes Terpadu Al Hikam, Mohammad Kholid Ismail mengatakan acara nobar digelar sederhana di aula Ponpes. Sangat sederhana, hanya disiapkan pesawat televisi dan tidak memakai layar lebar. “Kebetulan juga pas hari Minggu dan siang hari, jadi tidak mengganggu kegiatan para siswa dan santri,” ungkap Kholid Ismail.

Nobar digelar guna memberikan refresing bagi para siswa. Para pengurus dan santri ponpes juga mendoakan agar Rio Haryanto sukses dalam menjalani laga balapan jet darat. Doa dilaksanakan oleh masing- masing individu dan tidak ada acara gelar doa bersama. Doa yang dipanjatkan masing-masing individu dinilai lebih khidmat dan ikhlas.

Sementara, pemasangan spanduk selama berlomba masih akan dimusyawarahkan dengan pengurus lainnya. Ponpes Al Hikam memiliki ikatan emosional karena yang merintis ponpes adalah keluarga besar Rio Haryanto. Sejarah pendirian ponpes pada 2003 lalu digagas oleh Sutantyo - Min Handayani dan Indah Pennywati yang merupakan kakek-nenek, dan ibunda Rio Haryanto. Serta KH Ali Muchson dan Idrus Assegaf yang merupakan tokoh agama di Kecamatan Banyudono.

Rio Haryanto Ikon Pondok Pesantren Al Hikam

Dari penelusuran saya, terakhir Rio Haryanto datang ke ponpes pada Desember 2015 lalu. Selama beberapa hari datang berturut turut kala itu, ada sejumlah aktivitas dengan para siswa dan santri. Seperti shalat Maghrib dan Isya berjamaah. Selain itu juga bermain voli serta melihat kolam lele di lingkungan pondok. Pemuda kelahiran Solo 22 Januari 1993 tersebut tak lupa minta didoakan agar bisa masuk ke ajang balapan bergengsi F1.

Anak pasangan Sinyo Haryanto-Indah Pennywati tersebut secara tidak langsung menjadi salah satu ikon ponpes. Bahkan, dalam spanduk pengumuman pendaftaran siswa baru mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak Kanak Islam Terpadu (TKIT), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), dan Madrasah Tsanawiyah, gambar Rio Haryanto yang memakai baju pembalap F1 turut disertakan. Sehingga, sosok Rio Haryanto yang seolah olah menyambut kedatangan siswa baru yang mendaftar ke ponpes.

Figur Rio Haryanto diakui sedikit banyak memberi dampak terhadap jumlah siswa yang ingin mendaftar ke ponpes yang memiliki jenjang pendidikan dari PAUD hingga tingkat SMP. Pendaftar dari luar daerah berdatangan.

“Pendaftaran sampai Juli nanti, jadi belum bisa kami sebutkan jumlahnya,” bebernya. Sosok Rio Haryanto diharapkan menjadi spirit bagi para siswa untuk maju. Konsistensi anak bungsu dari empat bersaudara ini bisa menjadi teladan selama merintis karir di dunia balap hingga bergabung dengan tim Manor Racing. “Meski tidak semua anak bisa seperti Rio Haryanto, tapi sikap konsisten patut menjadi contoh bagi para siswa,” tuturnya.

Sosoknya dimungkinkan bisa menjadi bahan ide menggali kreativitas belajar mengajar bagi siswa. Seperti menggambar, membuat barang atau merchandise yang terinspirasi figur Rio Haryanto. Meski demikian, Ponpes Al Hikam tidak mau berlebihan terkait euforia Rio Haryanto yang bertanding di ajang F1. Sikap bijak berwibawa dan elegan akan tetap diutamakan sebagai lembaga pendidikan bernafaskan Islam.

Ponpes tetap berhati hati dalam mensikapi mengingat tidak semua orang setuju mengingat biaya yang dikeluarkan agar Rio Haryanto masuk F1 sangat besar. Pihaknya berharap masyarakat luas tidak memberikan ekspektasi yang berlebihan kepada Rio Haryanto selama kejuaraan karena dikhawatirkan justru menjadi beban. Prosesnya diharapkan alami dan bertahap sebagaimana perjalanan kariernya.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers