Pin It

29 August 2023

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 07:48

Lirik Lagu Ingsun (Sujiwo Tejo) dan Maknanya

Lagu Ingsun ciptaan Sujiwo Tejo memiliki makna yang dalam yakni tentang pencarian jati diri seseorang. Lagu Ingsun ini berkenaan dengan perjalanan manusia dalam mencapai kesejatian hidup untuk mewujudkan impian dan cita-citanya. Seseorang akan mampu mencapai impian manakala ia berpegangan pada tali kesadaran hidup. Ya, karena sejatinya hidup bukan memainkan peran, tetapi menjadi diri sendiri pada semua peran. Hidup itu tidak perlu memakai topeng kepalsuan. Nah berikut lirik lagu Ingsun.

INGSUN 


Nunggang roso ngener ing panggayuh     

Lunging gadung mrambat krambil gading   

Gegondel witing roso pangroso 

Nyancang jadi wasanane 


Mbrebes mili banyu saking langit

Tibeng kedung lumembak ing pangkon

Anut nyemplung lelakon ngaurip

Cumemplong roso atiku 


Candrane wong nglangi

Ing tlogo Nirmolo

Candrane kumambang

Ing sendang Sumolo 


Solan salin slagane manungso

Empan papan sasolah-bawane

Esuk sore rino sawengine

Ajur-ajer 'njing kahanan 


Tan liyan gegondelan

Tarlen mung wit krambil gading 


INGSUN (English version)


Riding on feelings, heading only for dreams

Like the roots of the yam tree creeping up the coconut tree

Guided only by the tree of feelings

In the end tied to my true self


Tears drip from the sky

Falling into the lake rippling on my lap

Plunging into life's story

Drowning in relief in my heart


Like a person swimming

In the holy Nirmolo lake

Like a person floating

In the holy Sumolo lake


Changing masks and human forms

Depending on where they are

Morning evening noon and night

changing appearance to suit the audience


Nothing to lean on, no guide

Except the tree of your heart 


Makna Lagu Ingsun (Sujiwo Tejo) 


Lagu Ingsun bait pertama bermakna seseorang bisa mewujudkan impian ketika ia berpegangan pada tali kesadaran hidup. 


Bait kedua bermakna tentang perjalanan hidup manusia. Lika-liku kehidupan harus dijalani dengan penuh kesadaran diri. Lakon hidup harus kita perankan sesuai dengan kapasitas kita. 


Bait ketiga bermakna orang yang berenang di danau suci. Hidup ini suci, jagad ini suci, harus kita jaga kesuciannya dengan kebaikan-kebaikan laku. Kita harus renangi hidup ini, jangan sampai tenggelam dan hilang dalam lumpur kehidupan. Jadilah diri sendiri, jangan menggunakan topeng demi sebuah peran. Jika kita mengenakan topeng kepalsuan, maka akan ajur-ajer njing kahanan, terbawa kondisi zaman yang serba tidak menentu. 


Bait keempat bermakna tentang kondisi zaman kalabendu, zaman di mana sangat susah sekali membedakan benar dan salah. Zaman dimana kebenaran dijungkirbalikkan, wong salah tambah pongah, wong bener mung iso tenger-tenger. 


Bait kelima bermakna zaman edan terjadi jika manusia sudah tidak lagi memiliki sandaran, tidak memiliki panduan hidup, sehingga kehidupan menjadi tidak karuan, tersesat dalam gelap. Salah satu jalan untuk menuju jalan cahaya adalah dengan bersandar pada nyanyian jiwa, kembali mendengarkan bahasa Ilahi yang terbersit dalam kesucian hati nurani. 


Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers