Pin It

30 December 2017

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 13:35

Kenzie Anakku, Jadilah Penumpang yang Baik

Untuk anakku Kenzie Aditya Atmojo, dipenghujung tahun 2017 ini aku tulis pesan.... Kenzie, jadilah penumpang yang baik.... 

Anakku sayang,
Jangan pernah mengakui semua ini milikmu. Segala fasilitas yang ada adalah property-mu. Kapal dan isinya ini bukan kepunyaanmu. Kamu cuma menumpang di sini
Untuk anakku Kenzie Aditya Atmojo, dipenghujung tahun 2017 ini aku tulis pesan.... Kenzie, Jadilah Penumpang Yang Baik....   Anakku sayang, Jangan pernah mengakui semua ini milikmu. Segala fasilitas yang ada adalah property-mu. Kapal dan isinya ini bukan kepunyaanmu. Kamu cuma menumpang di sini
Kenzie Aditya Atmojo

Oleh karena itu sayang,
Belajarlah menjadi penumpang yang baik. Yang tahu diri, dan bisa diajak bekerja sama. Bukan penumpang yang terlalu banyak tuntutan. Apalagi yang mau berbuat seenaknya sendiri.
Belajarlah pada nahkoda bagaimana mengemudikan kapal ini secara benar.

Menjaga alur pelayaran agar tidak terlalu banyak hambatan, mengatasi kerusakan pada setiap sudut kapal, juga menghadapi gejolak ombak akibat siklus musim yang kadang tidak bisa diprediksi. Atau mungkin yang lebih parah. Saat layar yang terkembang sobek diterpa angin kencang. Atau mesin yang mendadak mati. Hingga kapal ini oleng dan hampir tenggelam di tengah laut.

Selama berlayar, kamu akan menemui dan merasakan banyak hal. Ada banyak keluhan. Tawa. Sedih. Marah. Benci. Bahagia. Ada banyak sikap negatif, juga positif. Hidup yang tidak sesuai harapan dan keinginanmu. Tapi bertahanlah. Karena semua itu akan memberi warna pada hidupmu. Juga pengalaman berharga selama mengarungi samudra nan fana ini.

Ambil yang baik, buang yang buruk dan jadikan sebagai hikmah. Sabar, tawakal, ikhlas ... itu bisa dijadikan kunci. Yakinlah ... apa yang kamu lihat, kamu dengar, kamu rasakan... akan menjadi ilmu jika kamu mau tarik sebagai pelajaran. Hati-hati sayang... pada pelangi yang menyilaukan di ufuk langit. Karena segala hal yang indah kerap menipu dan memabukkan. Terutama jika kamu terlena... hingga hampir-hampir melepaskan tali yang mengikatkanmu dengan kapalmu.

Maafkan ayah karena tidak memberikan kamu pelayanan yang terbaik sekelas Star Cruise atau kelas bintang lima, empat atau tiga.... Tapi seminim apa pun, tolong disyukuri. Karena semakin banyak engkau bersyukur semakin banyak Tuhan menambahkan nikmat-Nya untukmu. Jangan iri kepada orang lain yang bisa menumpang kapal kelas elit. Tapi banggalah karena orangtuamu membangun kapal ini dengan jerih payah.

Percayalah, anakku sayang....
Nahkoda kapal yang kamu tumpangi ini tidak akan pernah ingin menyesatkanmu. Jika engkau tidak setuju atau pemikiran kita tidak sejalan. Cobalah untuk mengungkapkannya dengan baik dan kepala dingin. Yang penting, ikuti aturan main yang diterapkan dalam kapal. Selama kamu tidak melanggarnya. Percayalah.... kamu akan tiba di pelabuhan dengan selamat.

Anakku sayang,
Jangan lupa untuk selalu belajar dengan baik, bekerja keras agar suatu saat kamu bisa memiliki kapalmu sendiri. Bukan dari hasil pemberian, rampasan. Apalagi warisan. Tapi hasil dari usaha dan banting tulangmu sendiri, juga sabar yang berdarah-darah. Gunakan semua ilmu yang kamu serap selama menjadi penumpang di kapal orangtuamu. Sekali lagi ambil yang baik, buang yang buruk. Jadikanlah sebagai hikmah. Dan sandaran untuk menentukan etika dan moral hidupmu. Jadikan Tuhan sebagai pegangan hidup-Mu. Karena hanya Dialah penolong-mu. Nahkoda hanya perantara.

Ayah percaya sayang,
Jika engkau bisa menjadi penumpang yang baik, pasti engkau juga bisa menjadi nahkoda yang baik. Pemimpin kapal yang mumpuni untuk penumpangmu. Istri, anak dan cucumu kelak.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers