Pin It

27 October 2010

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 19:50

Cek Dan Ricek Sebelum Mengendarai Kendaraan


Cek Dan Ricek Sebelum Mengendarai Kendaraan
  1. Periksa air dan terminal baterai
    1. Periksa ketinggian elektrolit antara batas atas (upper limit) dan batas bawah (lower limit), bila ketinggian elektrolit di bawah batas bawah, maka lakukanlah pengisian air baterai dengan menggunakan air suling (gunakan air aki dengan botol warna biru).
    2. Periksa kekencangan klem dan kebersihan terminal baterai. Terminal yang kendor dan kotor akan mengakibatkan aliran arus listrik terhambat, sehingga akan mengganggu sistem kelistrikan secara keseluruhan. Bila kendor maka kencangkan baut pengikatnya dan bila kotor akibat kerak karbon, bersihkan dengan air hangat atau baking soda kemudian lumasi terminal dengan menggunakan gemuk (grease).
  2. Periksa Air radiator
    Periksa ketinggian air pendingin mesin pada tangki cadangan (reservoir tank) saat mesin masih dingin.
    Periksa ketinggian cairan pendingin antara garis “FULL” dan “LOW”.

    Jika ketinggian cairan pendingin berada pada garis LOW atau di bawahnya, maka lakukan penambahan cairan pendingin hingga garis FULL. Bila ketinggian cairan pendingin berkurang drastis, periksalah sistem pendinginan ke bengkel resmi.
  3. Periksa air pembersih kaca (washer wiper)
    Pastikan bahwa ketinggian cairan pembersih kaca sudah mencukupi (penuh) pada tangki cadangan (reservoir tank).
    Tambahkan apabila ketinggiannya berkurang. Gunakan selalu cairan pembersih yang kondisinya bersih. Cairan yang kotor dapat mengakibatkan tersumbatnya saluran pembersih.
  4. Periksa volume minyak rem dan kopling pada master rem dan master kopling
    Periksa tangki cadangan (reservoir tank) yang terdapat di master rem dan master kopling, di mana ketinggian minyak berada di antara garis “MAX” dan garis “MIN”. Jika ketinggian minyak terlalu rendah (di bawah garis “MIN”), isi perlahan-lahan minyak hingga garis “MAX”.

    Gunakan minyak rem dan kopling yang direkomendasikan oleh produsen (contoh.FMVSS116 DOT 3 atau SAE J1703). Minyak rem dan minyak kopling jenis dan tipenya sama.
  5. Minyak Power steering
    Periksalah ketinggian minyak power steering dengan prosedur sebagai berikut:
    1. Parkirkan kendaraan pada permukaan yang datar dan aktifkan rem parkir.
    2. Periksa ketinggian minyak power steering. Pada saat mesin masih dingin, permukaan minyak power steering berada pada garis “COLD” dan bila temperatur mesin sudah panas maka permukaan minyak berada pada garis “HOT”.
    3. Jika ketinggian minyak berada di bawah garis “COLD” maka isilah secara perlahan-lahan dengan menggunakan minyak yang bersih sampai pada kedua garis COLD atau HOT tergantung temperatur mesin saat mengisi minyak. Gunakan minyak power steering yang direkomendasikan oleh produsen, contoh: ATF DEXTRON-II
  6. Periksa volume oli mesin
    Lakukan pemeriksaan dengan prosedur sebagai berikut:
    1. Parkirkan kendaraan pada tempat yang datar.
    2. Panaskan mesin untuk menaikkan temperatur mesin dan kemudian matikan.
    3. Setelah beberapa menit (3-5 menit), tarik perlahan batang pengukur ketinggian oli dan bersihkan oli yang menempel di batang tersebut.
    4. Masukkan kembali batang pengukur ketinggian oli.
    5. Tarik kembali batang pengukur ketinggian oli dan periksa ketinggian oli antara tanda “F” dan “L”.
    6. Bila ketinggian oli mesin kurang, tambah oli hingga mencapai tanda “F”. Gunakan oli yang direkomendasikan produsen dan tipe oli serta nilai kekentalan yang sama.
  1. Bahan Bakar Minyak (BBM)
    Bila Anda akan melakukan perjalanan jauh alangkah baiknya mengisi bahan bakar sampai penuh. Hal ini untuk menghindari kehabisan bahan bakar di perjalanan.
    Biasakan selalu menjaga ketinggian bahan bakar minimal ¼ dari indikator pengukur bahan bakar sebelum mencapai garis E (empty). Jangan tunggu sampai garis E baru mengisi bahan bakar.
  2. Periksa kerja lampu-lampu
    1. Lampu Besar
      Periksa nyala lampu pada posisi jarak dekat, jarak jauh dan dimmernya. Lampu kiri dan kanan harus menyala.
      Periksa jarak cahaya lampu dan arah sinar:
      1. Jarak lampu dekat kurang lebih 40 meter dari lampu ke permukaan tanah.
      2. Jarak lampu jauh kurang lebih 100 meter dari lampu ke permukaan tanah.
      3. Untuk jarak lampu besar kanan harus lebih pendek dibandingkan lampu besar sebelah kiri, untuk menghindari cahaya yang menyilaukan bagi pengendara dari arah yang berlawanan.
    2. Lampu tanda belok (sein) dan lampu tanda darurat
      Periksa kedipan lampu tanda belok saat saklar diaktifkan ke kiri maupun ke kanan, depan maupun belakang.
      Dan pada saat saklar Hazard diaktifkan, semua lampu tanda belok harus berkedap-kedip.
      Perhatikan frekuensi kedipannya. Bila frekuensi kedipan lebih cepat berarti ada sebagian lampu yang mati, dayanya lebih kecil atau ada hubungan kabel yang kurang sempurna (kendor). Lakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan.
    3. Lampu kabut
      Periksa nyala lampu kabut. Biasanya lampu ini berwarna kuning. Letaknya di bumper bagian bawah. Lampu ini sangat berguna saat berkendara di jalan yang berkabut.
    4. Lampu rem
      Dengan bantuan orang lain, masuklah ke dalam kendaraan dan tekan pedal rem. Orang kedua yang berada di belakang kendaraan untuk memperhatikan nyala lampu saat dilakukan penekanan pedal rem lampu rem kiri dan kanan yang berwarna merah harus menyala.
  3. Membawa air bersih cadangan
    Untuk mengantisipasi berkurangnya air radiator dan air pembersih kaca, sebaiknya Anda membawa air cadangan kurang lebih 4-5 liter pada galon sebagai persiapan perjalanan Anda.
  4. Memeriksa kondisi tools set dan kelengkapannya (tang, dongkrak, obeng, kunci roda dan batang/sambungan pembuka ban serep, segitiga pengaman, P3K, lampu senter, kain lap)
    1. Periksa kelengkapan dari tools set tersebut.
    2. Periksa fungsi masing-masing tools set, sehingga dapat bermanfaat sesuai fungsinya dengan baik.
    Untuk mengantisipasi apabila mengalami kondisi darurat di perjalanan (seperti: mengalami ban bocor, mesin overheating, lampu mati, dll).
  5. Periksa kondisi dan tekanan angin ban
    1. Lakukan pemeriksaan semua ban termasuk ban cadangan. Periksa kondisi kembang ban, tekanan angin ban, dan kondisi velg.
    2. Lakukan pemeriksaan tekanan angin ban secara keseluruhan pada keempat roda, isilah tekanan angin ban lebih tinggi dari standar sebesar 0.2 ~ 0.3 kgf/cm2 untuk mencegah gesekan udara di dalam ban yang akan membangkitkan temperatur dan tekanan angin yang lebih tinggi lagi yang akan berakibat terhadap pecahnya ban.
      Contoh tekanan standar:
      Ban Depan STD (2.2 kgf/cm2) = 32 PSI
      Ban Belakang STD (2.4 kgf/cm2) = 35 PSI
    3. Bila kondisi kembang ban sudah aus, gunakanlah ban dengan kembang ban yang lebih bagus pada roda-roda depan. Demi keamanan dan kenyamanan berkendara. Masalah ban depan akan mengakibatkan risiko yang lebih fatal, bila dibandingkan dengan terjadinya masalah pada ban belakang.
    4. Hindari menggunakan kembang ban yang sudah gundul untuk perjalanan jauh atau perjalanan keluar kota.
      Keausan kembang ban bisa dilihat dari ke dalaman kembang pada bagian yang ditunjukkan oleh panah (wear indication mark).
  6. Siapkan bola lampu dan sekering cadangan
    Siapkan bola lampu besar 2 buah sebagai cadangan. Ini berguna ketika lampu besar mati.
    Hati-hati saat memasang bola lampu, jangan menyentuh amplop quartz (kaca lampu) dengan jari terbuka atau terkena oli. Garam dalam keringat dan oli dapat mengakibatkan noda pada quartz sehingga menjadi rusak. Bila hal ini sudah terlanjur terjadi, bersihkan dengan spirtus.
    Siapkan semua ukuran sekering baik model tabung maupun model tancap.
    Ukuran-ukuran sekering yang harus disiapkan: 5 Ampere (warna coklat muda), 7.5 Ampere (warna coklat), 10 Ampere (warna merah), 15 Ampere (warna biru), 20 Ampere (warna kuning), 25 Ampere (warna bening), dan 30 Ampere (warna hijau).
    Warna sekering berlaku untuk sekering model tancap. Sedangkan sekering model tabung besar ampere-nya bisa dilihat pada rumah tabung.
  7. Periksa suara mesin
    Yakinkan suara mesin dalam kondisi normal (tidak terdapat suara yang aneh) saat idling/stasioner maupun saat diakselerasi. Jika terdapat suara yang aneh, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih detail penyebab suara aneh tersebut.
Sumber: AstraWorld
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers