Pin It

10 July 2023

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 08:28

Pohon Loa, Tumbuhan Liar untuk Bahan Bonsai Eksotis

Pagi ini saya akan membahas pohon Loa, pohon Loa yang dulunya banyak tumbuh di alam secara liar sekarang mulai jarang kita temukan karena banyak diburu penggemar bonsai. Pohon dengan nama ilmiah Ficus racemosa atau dikenal dengan loa adalah spesies tumbuhan dari famili Moraceae, masuk keluarga beringin.

Pohon Loa, Tumbuhan Liar untuk Bahan Bonsai Eksotis
Bahan bonsai Loa

Pohon Loa telah dibudidayakan sejak 5000 SM, dan berasal dari Asia Barat. Tanaman ini banyak tersebar di daerah beriklim subtropis dan tropis. Tak heran, famili dari Moraceae ini dapat beradaptasi dengan baik sekalipun di daerah beriklim kering ataupun gersang. Pusat persebaran tanaman ini berada di negara Indomalesia, termasuk Indonesia. 


Seperti genus ficus lainnya, pohon loa memiliki akar yang dalam dan mekanisme konduktansi hidrolik sehingga daya serap airnya tinggi. Karenanya, selain tumbuh secara alami di dataran rendah hutan, pohon loa juga banyak ditemui di sekitar mata air sebagai penahan erosi. 


Ciri-ciri Pohon Loa 


Pohon loa dapat tumbuh hingga ketinggian kurang lebih 10 m. Tumbuhan ini memiliki getah berwarna putih. Daun loa berbentuk lonjong dengan ukuran 7,5–15 cm dengan tangkai daun memiliki panjang 2–7 cm. Bunganya seperti spesies Ficus pada umumnya, memiliki bunga Syconium. Bunga loa diserbuki oleh lebah atau tawon. Bunga muncul pada batang pohon. Buah loa yang sudah matang memiliki warna kulit merah muda dengan daging buah berwarna putih. biji berwarna coklat dan berjumlah sangat banyak. Loa berasal dari Asia tropis dan Australia. Loa sering ditemukan tumbuh di tembok dan pinggiran sungai. 


Di Indonesia, tumbuhan ini dipanggil dengan nama loa, lo, elo, dll. Dalam bahasa Sansekerta, loa dikenal dengan nama udumbara. Dalam bahasa Inggris, loa dikenal dengan nama cluster fig karena buahnya yang bergerombol di batang pohon. 


Daun 


Daun pada pohon loa berbentuk runcing seperti ujung tombak atau elips-lanset dengan panjang daun antara 7-10 cm. Posisi daun di batang berselang-seling, memiliki warna hijau tua, dan dapat berubah menjadi kuning menjelang gugur. Selain itu, daunnya  mengkilap dan bertekstur halus. 


Buah 


Pohon Loa memiliki buah dalam jumlah banyak yang berbentuk bulat menyerupai buah pir dengan diameter 4 cm. Buah loa tumbuh bergerombol pada batang dan cabang utama pohon. Buah matang memiliki warna merah, sedangkan buah yang mentah berwarna hijau. 


Pohon Loa, Tumbuhan Liar untuk Bahan Bonsai Eksotis
Emak-emak manjat pohon petik buah Loa

Buah loa sangat disukai oleh kelelawar serta beberapa jenis burung. Karena tidak beracun, buah loa bisa dimakan oleh manusia. Namun, seperti jenis ara lainnya, buah ini memiliki rasa yang hambar. Di Indonesia, buah loa dimakan sebagai sayuran setelah bijinya dibuang kemudian ditumis. Sebagian masyarakat sunda tradisional, memakan buah loa yang masih muda sebagai lalapan.


Keistimewaan Pohon Loa untuk Bahan Bonsai Eksotis  


Salah satu keistimewaan pohon Loa adalah memiliki nilai teologi bagi agama Hindu. Umat Hindu menempatkan pohon loa sebagai pohon yang dihormati sebagaimana umat buddha menghormati pohon bodhi. Dalam agama hindu pohon ini disebut dengan pohon udumbara. 

Pohon Loa, Tumbuhan Liar untuk Bahan Bonsai Eksotis
Bahan bonsai Loa

Selain itu, pohon loa juga memiliki nilai estetika tersendiri, maka banyak diburu orang untuk bonsai yang eksotis. Keunikan yang ada pada akarnya, dan warna daun yang cantik membuat pohon ini sering dibuat bonsai dengan bermacam gaya. Bonsai Loa lumayan terkenal dan diminati oleh para kolektor bonsai di Indonesia. Salah satu cara untuk menjadikan loa bonsai adalah dengan cara cangkok atau stek. 


Pohon Loa, Tumbuhan Liar untuk Bahan Bonsai Eksotis
Bahan bonsai Loa

Harga bonsai Loa yang menjanjikan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi tanaman ini. Apalagi jika anda memiliki tangan-tangan yang terampil dalam membentuk bonsai. Pastinya anda akan mendapatkan untung yang banyak dan semakin tinggi pula harganya.

Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers