Pin It

28 April 2018

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 20:06

Duo Korea Bergandengan Tangan Jadi Awal Baik Jelang Pertemuan Washington-Pyongyang

Aku lebih dari 10 tahun sangat tertarik dengan segala hal di negara super tertutup Korea Utara. Dan KTT Antar Korea 2018 ini adalah momen yang begitu lama ingin aku lihat. Momen itu adalah ketika dua pemimpin Korea yakni Moon Jae In (Korsel) dan Kim Jong Un (Korut) saling lempar senyum, bergandengan tangan dan begitu mesra di Zona Demiliterisasi pada Jumat 27 April 2018 sebelum KTT dimulai. Menurut New York Times, Kim muncul dari Panmungak, sebuah gedung administrasi Korea Utara di dalam Panmumjom. Dan Moon disambut oleh Kim pada pukul 9.30 pagi waktu setempat. Ini menjadikan Kim sebagai pemimpin Korut pertama yang menginjakkan kaki di Korsel sejak Perang Korea 1950-1953. Moon dan Kim sepakat membicarakan denuklirisasi di antara dua Korea. Mereka juga menanam pohon di desa perbatasan antara Korut dan Korsel, Desa Panmunjom.

Duo Korea Bergandengan Tangan Jadi Awal Baik Jelang Pertemuan Washington-Pyongyang

Kim Jong Un Mengisi Buku Tamu

Kemudian, seperti kunjungan resmi pada umumnya, tamu yang datang ke gedung Perdamaian Panmunjom harus mengisi buku tamu terlebih dahulu. Begitu pula dengan Kim Jong Un, dengan sangat antusias ia menulis di buku tamu yang disediakan.

Duo Korea Bergandengan Tangan Jadi Awal Baik Jelang Pertemuan Washington-Pyongyang

Akun twitter Anna Fifield @annafifield mengunggah foto tulisan tangan Kim Jong di buku tamu pada 27 April 2018.

"Sejarah baru mulai sekarang, kita berada di titik awal dari sebuah era perdamaian baru yang bersejarah.

Kim Jong Un - 27 April 2018," begitu terjemahan tulisan @annafifield dalam unggahannya dalam bahasa inggris.

Kantor berita Korea Utara KCNA mewartakan, Kim meninggalkan Pyongyang pada Jumat pagi.

"Kim Jong Un akan secara terbuka berdiskusi dengan Moon Jae-in dalam berbagai isu yang dapat meningkatkan hubungan antar-Korea dan mencapai perdamaian, kemakmuran, dan reunifikasi Semenanjung Korea," tulis KCNA.

KTT Antar Korea 2018

KTT Antar Korea 2018 diselenggarakan pada 27 April 2018 di Kawasan Keamanan Bersama sisi oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Ini adalah KTT Antar-Korea ketiga dan KTT pertama dalam kurun sebelas tahun.

Sebenernya pertemuan Korsel dan Korut hampir terjadi pada 1994, tapi kemudian batal lantaran Kim Il-sung, pendiri Korea Utara mangkat. Akhirnya kedua pemimpin bertemu pada Juni 2000, Korut baru saja mengalami bencana kelaparan yang menewaskan lebih dari dua juta warga. Di Selatan, Kim Dae-jung baru terpilih jadi presiden. Dalam pidato pelantikannya pada 1998, Kim menyerukan agar kedua negara mengakhiri pertikaian ala 'Perang Dingin'. Pada 2000 silam Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung terbang ke Pyongyang untuk bertemu dengan Kim Jong-il, pemimpin Korea Utara.

Pertemuan itu kemudian menghasilkan Kebijakan Sinar Mentari yang memberikan dana bantuan dan investasi buat Korut. Korsel mengirimkan ratusan ribu ton makanan dan pupuk bagi Korut saban tahun.

Pertemuan kedua terjadi pada 2007 di masa akhir era kepemimpinan lima tahun Roh Moo-hyun, pengganti Kim Dae-jung. Pada saat itu Roh mendapat tekanan dari kubu konservatif yang ingin mengakhiri Kebijakan Sinar Mentari dan ingin menekan Korut lebih tegas lewat sanksi dan Perang Dingin. Akhirnya Korut melanjutkan program nuklirnya.

KTT ini yang merupakan pertemuan ketiga dalam sejarah dua negara tersebut dan kali ini membahas program senjata nuklir Korea Utara dan denuklirisasi Semenanjung Korea. Dalam KTT ini Presiden Korsel Moon Jae-in dan Pemimpin Korut Kim Jong Un sepakat untuk mewujudkan perdamaian yang permanen dan denuklirisasi total di Semenanjung Korea melalui Perjanjian Panmunjom yang ditandatangani bersama.

Jika kita amati seksama di televisi, nampak seluruh warga Korea Selatan terpaku saat pemimpin kedua Korea berjabat tangan di kedua sisi perbatasan di zona demiliterisasi yang membagi kedua negara.

Publik kemudian dikejutkan pemandangan lain: Kim Jong-un mengajak presiden Korea Selatan untuk melangkahkan kaki sebentar ke belakang, melintasi garis demarkasi ke Korea Utara, sebelum keduanya berbalik kembali ke Korea Selatan sambil berpegangan tangan.

Menurut saya, ini adalah jabat tangan terjauh di dunia karena kedua pemimpin tersebut saat jabat tangan berada di negara masing-masing. Dan ini adalah momen spontanitas karena tidak dirancang dalam susunan acara sebelumnya.

Saya pribadi berharap perjanjian ini sebagai titik awal perjalanan panjang menuju denuklirisasi untuk terciptanya perdamaian dunia. Bagaimanapun juga, KTT Antar-Korea telah menjadi batu loncatan yang baik untuk pertemuan Washington-Pyongyang yang akan datang.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers