Pin It

11 June 2017

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 00:59

19 Tahun Album Ideologi Sikap Otak Ahmad Band

19 tahun sejak album Ideologi Sikap Otak dirilis, sikap Dhani soal politik semakin menjadi-menjadi. Dia tak sekadar melontarkan protes lewat lagu lagi, tetapi dalam pernyataan di media sosial, bahkan di muka publik. Saat itu Ideologi Sikap Otak dirilis di tahun yang sama dengan runtuhnya rezim Orde Baru. Sebagai seniman, tentu Dhani punya kegelisahan tersendiri terhadap situasi sosial-politik era itu.

Ahmad Dhani

Politik memang tidak bisa lepas dari album Ahmad Band yang bertajuk Ideologi Sikap Otak. Album yang dirilis pada tahun 1998 di bawah label Aquarius itu merupakan proyek pribadi Dhani dengan lagu-lagu bermuatan lirik yang kritis.

Aura politik sudah tercium dari sampul album Ideologi Sikap Otak. Dhani mengenakan peci dan jas ala Bung Karno. Pose lain Dhani dengan kostum sama tersebar di bagian dalam sampul album.

Pada bagian dalam kertas sampul album, Dhani juga menyertakan fotonya ketika masih kecil, dengan pose hormat. Ini menimbulkan tanya bagi yang melihat, apakah sejak kecil sosok Dhani memang memiliki ambisi dengan segala berbau militer, kenegaraan dan politik? Tapi, mungkin saja tidak sejauh itu karena dia masih anak-anak ketika itu, yang bebas berpose apa saja.

Ideologi Sikap Otak merupakan proyek pribadi terbaik Dhani. Album ini melibatkan sejumlah musisi besar. Dhani melibatkan Andra - juga gitaris Dewa - sebagai gitaris Ahmad Band, kemudian Bongky (BIP, mantan personel Slank) sebagai bassist, Pay (BIP, mantan personel Slank) sebagai gitaris, dan Bimo (mantan drummer Netral, yang kini membentuk kembali Netral) sebagai drummer. Terlibat pula Tere, Once, Bebi Romeo, dan Bagus NTRL (dulu masih Netral).

Ahmad Dhani

Karya-karya Dhani dalam album Ideologi Sikap Otak sangat berbeda dari karyanya untuk Dewa. Dalam album ini Dhani vokal. Kritik-kritiknya tajam dan pedas seperti dalam lagu Ode Buat Extrimist, Interupsi, Impotent.

Ahmad Dhani

Album dibuka dengan singel Distorsi. Harus diakui lagu ini memikat, dibuka dengan raungan gitar Andra, kemudian disusul lirik-lirik catchy.

“Maunya selalu memberantas kemiskinan, tapi ada yang selalu kuras uang rakyat,” pekik Dhani di awal lagu
Menariknya, Dhani menyindir pihak yang kerap protes (entah protes kepada siapa yang dia maksud), begini liriknya,

“Ada yang sok aksi buka mulut, protas-protes. Tapi sayang mulutnya selalu beraroma alkohol.”

Tensi lagu Distorsi semakin tinggi hingga mencapai puncak di bagian reff,

“Yang muda mabok, yang tua korup, mabok terus, korup terus, jayalah negeri ini, jayalah negeri ini, merdeka!”

Lagu berikutnya yang menarik dikorelasikan dengan sikap politik dalah Impotent. Lagu rock yang mengingatkan kita pada gaya musik grunge ini terdengar reflektif, dengan lirik yang mempertanyakan hal-hal esensial, juga sindiran terhadap sikap diam melihat gejolak situasi sekitar.

“Putuskan hakekat sikap, tumpulkan kelenjar otak, apa arti damai.”

“Apa arti damai, bila semuanya membisu, resapi sinyal penetrasi, singkirkan semua kebodohan.”

“Kebodohan dari siapa? (bukan siapa-siapa), untuk siapa kau berdiri? (bukan siapa-siapa), untuk siapa kau mati? (bukan siapa-siapa), dan siapakah peduli? (tak peduli).”

Lirik Impotent di atas cukup menyiratkan ada letupan emosi akan keadaan, juga rasa kesal entah terhadap siapa.

Sikap kritis Dhani belum usai, ada track Interupsi yang tidak kalah galak dari Distorsi. Interupsi diawali intro bergaya punk, tanpa basa-basi

“Epidemi kolusi borok nepotisme rontokkan cita-cita, kapitalisme semu yang tak terdeteksi pun tak pernah tersentuh,” mengalun.

Lagu semakin terasa garang ketika lirik

“Bangsat bangsat bertopeng anak bangsa rajai hukum rimba,” terdengar.

Semoga saja, lagu-lagu kritis Dhani yang ditulis 19 tahun lalu bukan ditujukan untuk dirinya sendiri.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers