Pin It

03 October 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 08:26

Dua Hal Yang Sering Dialami Lelaki Berambut Gondrong

Kali ini saya akan bercerita mengenai cowok berambut gondrong berdasarkan pengalaman pribadi saya. Percayalah, untuk menjadi seseorang dengan rambut gondrong itu butuh mental yang sangat kuat. Iya, soalnya ada dua hal yang terkadang bisa membuat komitmen menjadi goyah dan akhirnya memilih untuk memotong rambut jadi pendek. Nah, ini dua hal yang cuma bisa di alami oleh para pria berambut gondrong.


1 Dikira Cewek

Salah satu yang pernah dialami pria berambut gondrong adalah mereka sering dikira sebagai cewek dan ini pengalaman saya pribadi. Iya, apa lagi kalau mereka punya tubuh yang ramping. Pasti menyebalkan kalau kita yang berambut gondrong lagi asyik naik motor lalu ada cowok yang buntutin kemudian menggodanya. Tapi si penggodanya juga pasti sebal kok begitu mereka tahu kalau sosok berambut panjang yang ia anggap cewek justru seorang cowok.

Hal seperti ini lebih sering terjadi kalau orang melihat dari belakang dan belum mendengarkan suaranya. Seperti saat kita lagi mengendari motor.

2. Kena Marah

Biasanya nih, ada saja lho orang-orang terdekat yang nggak suka dengan penampilan rambut gondrong. Seringnya, orang-orang tersebut adalah orang tua dan pacar. Pertanyaan seperti 'rambut apa ini?' lalu 'kok kayak orang nggak dirawat sih?' atau bahkan 'kamu siapa?' sudah menjadi kalimat yang biasa didengar para pria berambut gondrong. Nggak sedikit dari perdebatan tentang rambut gondrong itu yang kemudian berakhir menjadi pertengkaran.

Itu baru sebatas dari orang-orang terdekat dan dikenal saja. Bayangkan kalau sampai guru atau para dosen tiba-tiba menghampiri lalu mencukur habis rambut kita, wah, usaha selama ini langsung berakhir dengan sia-sia. Hal-hal seperti ini juga pernah saya alami sendiri.

Nah, itulah "Dua Hal Yang Cuma Bisa Dialami Lelaki Berambut Gondrong" berdasarkan pengalaman pribadi saya.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers