Pin It

13 September 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 22:47

Jalur Tengkorak Cakung-Cilincing Minim Fasilitas

Melanjutkan tulisan sebelumnya yang berjudul "Jalan-Jalan Sesat Di Jalur Tengkorak Cakung-Cilincing", kali ini saya akan mengulas minimnya fasilitas di jalur tengkorak tersebut. Minimnya fasilitas jalan yang membuat Jalan Raya Cakung Cilincing, Jakarta Utara termasuk area rawan bagi pengendara roda dua. Jalur yang mayoritas dilintasi truck kontainer ini banyak yang berlubang. Ruas Cakung-Cilincing memang menjadi akses utama distribusi dari dan menuju pelabuhan tersibuk di Indonesia Tanjung Priok sudah pada titik yang sangat mengenaskan. Disisi lain, pengerjaan akses tol langsung pelabuhan Priok atau project jampea section E2- yang bakal terkoneksi dengan jalan tol Jakarta outer ring road (JORR) hingga kini belum juga rampung.


Jalur Tengkorak Cacing Tidak Aman Buat Pejalan Kaki

Bahaya kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Cakung-Cilincing tak cuma mengancam pengguna kendaraan bermotor, pejalan kaki pun selalu di intai maut. Minimnya trotoar jalan menjadi masalah tersendiri bagi pejalan kaki. Mereka terpaksa berjalan di jalan utama yang seharusnya diperuntukkan pengendara kendaraan bermotor. Pejalan kaki juga dibuat repot sama pengendara sepeda motor yang suka melawan arah.

Sebenarnya jika pemerintah serius menangani persoalan di Jalur Tengkorak ini, masalah angka kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Cacing bisa diminimalkan. Itu karena salah satu penyebab utama tingginya angka kecelakaan di jalur ini lantaran minimnya fasilitas utama sebuah jalan raya.

Agar selamat, baik pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki agar lebih berhati-hati ketika melintas di ruas Jalan Raya Cakung Cilincing. Selain selalu ramai dilalui truck, kondisi jalan juga kurang aman karena berpasir, banyak lubang dan minim trotoar. Namun bagaimanapun juga, melintasi jalur ini dengan hati-hati tidak cukup. Perlu upaya serius pemerintah dalam menangani persoalan jalur tengkorak Cakung-Cilincing yang selalu memakan korban.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers