Pin It

15 February 2014

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 07:15

Tips Dan Cara Membersihkan Mobil Dari Abu Vulkanik

Saat meletus, gunung berapi umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), serta abu vulkanik ke udara. Hasilnya, campuran berbagai unsur kimia itu menjadikan tingkat keasaman udara di wilayah yang ditaburi abu vulkanik mencapai pH 4. Padahal kondisi normal adalah pH 7. Kondisi udara dengan keasaman rendah itu akan membawa dampak pada kondisi cat mobil. Udara dan material yang di dalam abu itu akan menjadi bodi mobil cepat korosi atau keropos. Memang bila bagian mobil itu terbuat dari fiber tidak cepat keropos tetapi lama kelamaan akan cepat getas, dan minimal cat cepat kusam. Terlebih bila material yang berupa debu tersebut telah bercampur air itu menempel di bagian-bagian mobil, proses pengeroposan dan memudarnya warna cat pun semakin cepat.

Mobil Yang Terkena Abu Vulkanik
Karena itu, mobil atau kendaraan bermotor lainnya yang terkena debu vulkanik sebaiknya segera dibersihkan. Hanya saja untuk membersihkan abu yang menempel pada seluruh bagian mobil itu tidak boleh sembarangan. Pasalnya, kandungan silika yang terdapat pada debu vulkanik ini memiliki bentuk tajam yang berpotensi merusak cat dan kaca mobil yang Anda miliki. Bahkan bisa merusak mesin bila material tersebut masuk ke bagian mesin atau komponen yang terkait kerja mesin. Berikut langkah-langkah membersihkan mobil yang terkena abu vulkanik gunung berapi yang di rangkum dari berbagai sumber:

1. SEMPROT DENGAN AIR.

Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah menyemprot seluruh permukaan mobil dengan hati-hati. Bila Anda menggunakan peralatan cuci steam, usahakan tingkat semprotan air berada pada tingkat sedang. Selain bisa menggores cat mobil, semprotan air bertekanan tinggi juga akan menekan material berbentuk runcing dan sangat keras itu masuk ke celah-celah tertentu di bagian mobil. Jika debu masih membandel, bisa dibantu menggunakan kuas atau sikat yang berbulu halus. Perlu diingat juga, saat proses penyemprotan jangan sesekali membuka kap mobil, karena partikel yang menempel di bagian bodi berpindah ke bagian mesin. Bila itu terjadi akibatnya bisa fatal.

2. CUCI DENGAN SAMPO MOBIL.

Setelah proses penyemprotan selesai, gunakan sampo mobil yang memiliki tingkat keasaman sedang (Ph7). Hal itu berguna untuk menetralisir tingkat keasaman yang diakibatkan unsur kimia dari abu vulkanik. Satu hal yang perlu diingat saat mencuci adalah, jangan terlalu kuat menekan spon atau karet busa untuk meratakan busa sampo. Hal itu untuk menghindari kemungkinan goresan lebih dalam pada bagian mobil yang dibersihkan karena masih banyaknya material abu vulkanik seperti silika dan kuarsa. Spon yang digunakan juga harus terbuat dari bahan lembut. Saat menggosok, upayakan tetap dialiri air dengan tingkat semprotan rendah. Hal itu dimaksudkan agar sisa-sisa material terbawa oleh air dan menghindari goresan. Setelah itu, bilas dengan tingkat tekanan air sedang hingga buih sampo benar-benar hilang.

3. PASTIKAN WIPER TELAH BERSIH.

Saat melakukan proses pembersihan bagian bodi dan kaca mobil dari material serta membersihkannya dengan sampo mobil, jangan lupa untuk membersihkan karet wiper dari material abu. Caranya, lepas karet dari batang atau tuas wiper kemudian cuci dengan air bersih. Kemudian kibaskan atau hentak-hentakan pada papan karet untuk memastikan material yang menempel di karet terlepas. Untuk memastikannya, semprot dengan kempresor angin sehingga selain kering material yang menempel benar-benar lepas.

4. USAP DENGAN KAIN LEMBAB BERBAHAN LEMBUT.

Setelah proses pencucian selesai, langkah selanjutnya adalah pengeringan. Gunakan kain lembab dari bahan lembut. Sebaiknya jangan memutar kain atau menggunakan gerakan saling berlawan. Namun, lakukan pengeringan dengan gerakan searah, atau ke depan. Setelah pengeringan selesai, gunakan kompresor angin untuk membersihkan bagian-bagian yang tidak terjangkau oleh kain. Hindari menyemprot angin dengan posisi tegak lurus atau sudut 90 derajat, tetapi 20-45 derajat. Hal itu untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran yang menempel di bagian tersebut.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers