Pin It

24 November 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 08:05

Mengenang Krisna J Sadrach, Sang Legenda Metal Sekaligus Pencetus Hammersonic Festival

Pagi ini tiba-tiba teringat Krisna J Sadrach, basis band metal Sucker Head idolaku. Sang legenda metal sekaligus pencetus Hammersonic Festival ini hanya tinggal kenangan sejak menghembuskan napas terakhir di usia 50 tahun pada Selasa (2/8/2016). Krisna J Sadrach tutup usia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Dari pesan berantai menyebutkan bahwa Krisna meninggal dunia pada pukul 14.30 WIB akibat kanker paru-paru.


Krisna Jotam Sadrach atau akrab dipanggil Krisna J Sadrach adalah vocalis sekaligus bassist dari band thrash metal Sucker Head. Krisna juga dikenal sebagai salah satu orang di balik Revision Live. Ia juga pernah memproduseri Ungu dan ST12.

Krisna J Sadrach tak hanya aktif dalam band saja. Ia juga masuk sebagai salah satu pendukung terlaksananya festival musik cadas yang cukup besar di tanah air, Hammersonic, di situ ia menjadi co-founder Hammersonic Festival.

Biografi Krisna J Sadrach

Krisna J. Sadrach dilahirkan di Surabaya dari pasangan Hendrik dan Catherine Sadrach sebagai anak sulung dari tiga bersaudara. Ia terlahir di lingkungan keluarga yang musikal. Krisna mewarisi langsung darah musikal dari sang ayah yang berprofesi sebagai anak band di era ’60-an. Ayahnya bersama bandnya di Surabaya sering tampil di pesta-pesta ulang tahun membawakan nomor-nomor milik Everly Brothers hingga The Beatles.

Berkat pengaruh sang ayah sejak duduk di bangku SMP ia telah mengenal album-album dari The Beatles dan The Rolling Stones. meski demikian, sang ayah tidak suka dengan raja rock n” roll, Elvis Presley.

Melihat bakat anaknya, ayah Krisna memberikan les gitar sejak kelas 4 SD. Pada perkembangan berikutnya, di Surabaya krisna yang saat itu baru kelas 1 SMP membentuk bandnya yang pertama. Grup band tersebut sering memainkan lagu-lagunya Chrisye, salah satunya adalah “Serasa”.

Menjelang kenaikan kelas 2 SMP pada tahun 1978 orangtua Krisna memboyong seluruh anggota keluarga hijrah ke Jakarta. Selama bersekolah di SMP Tarakanita 3 yang terletak di daerah Patal Senayan, Krisna semakin hafal lagu-lagu The Beatles. Selera musiknya baru mulai berubah drastis ketika ia masuk ke bangku SMA Pangudi Luhur.

Sekitar tahun 1982 di Jakarta mulai masuk musik new wave dari Inggris yang dibawa The Police. Sementara di waktu yang berbarengan dari Amerika Van Halen lagi naik daun juga. Jadi di era yang sama selera musik gue terpengaruh oleh The Police dan Van Halen. Saat inilah pengalaman pertama Krisna mendengarkan musik rock.

Bagi Krisna menemukan hard rock dari Van Halen bukan sebuah loncatan besar dalam sejarah pribadinya. Van Halen bukan sesuatu yang mengagetkan, sekadar kelanjutan Led Zeppelin dan Queen. Hidup Krisna berubah untuk selamanya justru setelah ia menemukan album Extreme Agression dari pionir thrash Jerman Kreator.

Krisna J SadrachMembentuk Band Sucker Head

Berawal pada tahun 1987 saat secara tidak sengaja terbentuk sebuah komunitas penggemar musik metal di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan Metro Pondok Indah. Di sinilah setiap malam minggu digelar acara konser kecil-kecilan yang dikelola secara bergantian oleh masing-masing band. Berjalan sekitar dua tahun, semakin besar komunitas ini sampai keluar Jakarta, bahkan gaungnya sampai keluar negeri dan semakin banyak pula band-band metal terbentuk dan bergabung disini, salah satunya adalah Sucker Head.

Adalah Irfan Sembiring (gitar), Krisna J Sadrach (bass) dan Yaya Wacked (vokal) pada tahun 1989 telah bersepakat untuk membentuk Sucker Head dengan merekrut Nano (gitar) dan Doddy (drum). Nama Sucker Head sendiri diambil dari tulisan merk dagang sebuah kotak korek api batang cap koin, tulisan aslinya adalah Sakerhets-Tandstickor. Formasi pertama ini sangat terpengaruh pada Kreator, sebuah grup thrash metal asal Jerman.

Pada Mei 2008, Rolling Stone Indonesia sempat menganugerahkan penghargaan Rolling Stone Editors’ Choice 2008 kepada mendiang Krisna Jotham Sadrach untuk kategori The Sell-Out Producer.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers