Pin It

15 September 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 14:53

Kisah Sukses William Tanuwijaya, Dari Penjaga Warnet Menjadi Bos Dan Pendiri Tokopedia

Kita semua pasti tahu Tokopedia. Ya, Tokopedia saat ini menduduki peringkat atas situs e-commerce Indonesia. Situs ini menjadi salah satu pilihan utama saat orang berbelanja di dunia maya. Namun, Tokopedia butuh jalan berliku untuk bisa menggapai pencapaiannya seperti saat ini. Berbagai rintangan dihadapi oleh para pendiri Tokopedia hingga bisa sebesar sekarang. Nah, kali ini saya akan menulis Kisah Sukses William Tanuwijaya, Dari Penjaga Warnet Menjadi Bos Dan Pendiri Tokopedia sebagai inspirasi kita semua.


William Tanuwijaya adalah salah satu pendiri Tokopedia. Sebelum mendirikan Tokopedia, William bukanlah siapa-siapa, Ia bukan anak orang kaya. William hanya seorangSiantar Man yang datang ke Jakarta untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi.

Siantar Man adalah sebutan untuk orang yang berasal dari Pematang Siantar, Sumatra Utara. William Tanuwijaya naik kapal laut ke Jakarta selama empat hari tiga malam. William Tanuwijaya kuliah Fakultas Teknik Informatika di sebuah universitas swasta. Namun memasuki semester kedua, ayahnya mulai sakit-sakitan. William pun mencari akal untuk bisa bertahan hidup di Jakarta. Ia memilih untuk menjadi seorang operator warung internet (warnet). Waktu itu William Tanuwijaya jadi operator warnet shift malam, jam 9 malam ke 9 pagi.

Dari pekerjaan menjaga warnet inilah, William mulai mendalami dan jatuh cinta dengan dunia internet. Ia pun bercita-cita ingin bekerja di perusahaan internet. William lulus dari kampusnya pada tahun 2003. Sayangnya perusahaan internet yang ia kagumi, seperti Google, belum memiliki kantor cabang di Indonesia.

William Tanuwijaya kemudian bekerja kantoran, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, yang tidak berhubungan sepenuhnya dengan internet. Karena memiliki jiwa muda untuk terus lebih maju, William tak pernah merasa puas. Apalagi kecintaannya terhadap internet tak bisa dijalankannya saat bekerja kantoran.

Tahun 2007, William melihat peluang membangun market place di Indonesia. Ia melihat tidak dapat bertemu karena terpisah oleh 17.000 pulau Indonesia. Padahal internet dapat mempertemukan dan menghubungkan mereka. Dalam pikirannya, belum adanya platform yang efisien untuk memulai dan mengembangkan bisnis secara online menjadi sebuah peluang bisnis yang besar.

Namun, ide tinggallah ide. Karena sebuah ide kadang terbentur dengan yang namanya modal. William bingung karena sadar untuk mendirikan bisnis itu membutuhkan modal. Meminta bantuan ke orangtua pun tidak mungkin.

Dia pun belajar adanya konsep memulai bisnis dengan mencari pemodalan dari angel investors hingga pemodal ventura. Namun masalah masih ada, karena ia tidak kenal pemodal ventura manapun. Tak kenal putus asa, William pun mendatangi orang kaya satu-satunya yang ia kenal. Yakni bos tempat William bekerja saat itu. Sejarah pun mencatat pada Februari 2009, bos tempatnya bekerja memutuskan memberikan investasi pertama untuk Tokopedia.

Pelan-pelan, Tokopedia mulai dipercaya oleh penjual yang mau menjual produknya. Perjalanan bisnis Tokopediaterus bersinar di 2010. Pada saat itu ada momentum Yahoo mengakuisisi sebuah situs asal Indonesia, yakni Koprol. Indonesia pun mulai kedatangan venture capital kelas dunia. Pada 2010, investor dari seperti East Ventures tertarik memberi modal. Di 2011 ada CyberAgent ikut masuk. Di 2012, ada nama Beenos yang masuk ke Tokopedia, disusul SoftBank Korea setahun setelahnya.

Puncaknya, pada Oktober 2014 menjadi momentum penting, karena Tokopedia menjadi perusahaan internet pertama asal Asia Tenggara yang meraih kepercayaan investasi sebesar US$ 100 juta dari SoftBank & Sequoia Capital. Perlahan tetapi pasti, Tokopedia terus dipercaya, baik oleh pembeli maupun penjual, untuk melakukan transaksi. Hingga kini ada sekitar 700.000 merchant aktif di Tokopedia. Per bulannya, Tokopedia berhasil membantu para merchantuntuk mengirimkan 15 juta produk kepada para pelanggannya di seluruh Indonesia. Kini situs Tokopedia menurut hasil pemeringkatan www.similarweb.com untuk wilayah Indonesia, Tokopedia malahan melewati Twitter untuk kunjungan dari pelanggan. (Dikutip dari berbagai sumber)
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers