Pin It

19 August 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 11:35

Kearifan Lokal Desa Wisata Kampung Tajur Purwakarta

Masih akan menulis tentang Purwakarta, sebuah kabupaten kecil di Jawa Barat yang saya anggap kota ku sendiri. Ya, saya 5 tahun tinggal di Purwakarta, antara 2006 - 2011. Dan kali ini saya akan mengulas Kearifan Lokal Desa Wisata Kampung Tajur. Kampung Tajur ini oleh bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi merupakan daerah yang dikembangkan sebagai tempat wisata berbasis wawasan lingkungan dan budaya setempat dengan melibatkan peran serta masyarakat yang tinggal di area tersebut. Desa Wisata Lembur Kahuripan ini merupakan ekowisata di desa Bojong, Purwakarta dengan konsep pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.


Desa Wisata yang dihuni sekitar 634 kepala keluarga ini terletak di lereng Gunung Burangrang, atau berjarak 35 kilometer dari pusat Kota Purwakarta ke arah timur. Desa dengan ketinggian kurang lebih 650 meter di atas permukaan laut membuatnya cukup dingin. Temperatur di desa Wisata Kampung Tajur berkisar antara 17 - 20 derajat Celsius. Dikelilingi pepohonan, bukit, hamparan sawah dan areal perkebunan rakyat. Potensi sumber daya alam yang melimpah seperti tanah dan kesuburan air yang melimpah ruah menjadikan seluruh masyarakatnya berprofesi sebagai petani, kususnya warga Kampung Tajur sendiri, aktivitas pertanian dan perkebunan cukup mendominasi dan menjadi pemandangan sehari-hari, di mana pola pertanian yang dikembangkan mereka masih menggunakan cara-cara tradisional ditambah pola hidup pun benar-benar masih tradisional pula.

Di antara semua perkampungan yang ada, Kampung Kahuripan, atau Kampung Tajur, yang paling kental memegang teguh pola hidup seperti itu. Meskipun sentuhan modernisasi sudah mulai tampak dalam beberapa tahun terakhir. Namun tidak sampai menghilangkan adat istiadat setempat.

Tak hanya itu, dalam pengolahan lahan pertanian, tenaga kerbau dengan peralatan tradisionalnya, seperti wuluku (bajak) menjadi andalan utama. Ketika panen tiba, padi pun tidak dibawa ke tempat penggilingan. Pada umumnya mereka menumbuk sendiri menggunakan "lisung dan halu" hingga menjadi beras. Sehingga rasa nasi pun jauh lebih nikmat.

Cara-cara tradisional seperti ini sudah barang tentu menjadi hal langka disaat sekarang dalam arus globalisasi dan modernisasi. Sangatlah beralasan baik pemerintah setempat untuk terus berusaha mempertahankan Kampung Tajur sebagai miniatur kehidupan Sunda tempo dulu, dan pola seperti ini memiliki nilai kearifan lokal yang dibutuhkan oleh generasi muda. Dengan kata lain, kesederhanaan warga Kampung Tajur ini telah mengajarkan kejujuran dan penghargaan terhadap alam sekitar.

Aktifitas Wisata Desa Wisata Kampung Tajur Purwakarta

Atraksi wisata yang disuguhkan berupa ragam kegiatan dengan atmosfer dan sentuhan aktivitas alam pedesaan yang memiliki karakteristik khas, terutama rumah panggung yang berfungsi sebagai sarana wisata berupa bagi para pengunjung. Desa ini juga merupakan area wisata pendidikan alam terbuka dan tempat pembinaan siswa bernuansa pedesaan dengan sungai yang masih alami.

Akomodasi yang ada di desa ini berupa rumah panggung khas Sunda yang berfungsi sebagai Homestay bagi para pelajar yang akan melakukan penelitian. Kegiatan yang bisa dilakukan di desa ini sangat menarik. Pengunjung yang menginap dapat mengikuti yang dilakukan pemilik rumah. Jika pemilik rumah bekerja sebagai petani, maka pegunjung harus ikut bertani dengan si pemilik rumah. Kegiatan ini dapat menjadi daya tarik untuk orang-orang kota yang memang belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya.

Berkunjung ke desa wisata Kampung Tajur bisa menjadi pengalaman berharga yang tidak akan mereka temukan jika mereka tidak ke desa ini. Di desa ini, pengelola belum mematok harga yang pasti untuk penyewaan homestay. Hanya saja, kebanyakan yang datang membayar homestay per malamnya berkisar Rp 150.000.

Akses jalan menuju ke desa wisata ini cukup mudah karena terdapat transportasi umum yang ada setiap saat, memudahkan wisatawan yang akan berkunjung ke desa ini. Kendaraan yang bisa masuk ke desa ini yaitu sepeda motor, mobil, bahkan bus. Tetapi jika menggunakan mobil dan bus, pengunjung hanya bisa sampai di bawah desa wisata, tepatnya parkir di depan SD. Dan harus jalan kaki atau bisa menyewa ojek ke atas kira-kira 2 km. Selain kendaraan di atas, pengunjung juga dapat meminta pemandu desa untuk menjemput wisatawan dengan kendaraan yang tersedia di desa yaitu mobil bak terbuka.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda juga ingin menikmati suasan desa yang penuh dengan kearifan lokal di desa wisata Kampung Tajur?
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers