Pin It

11 August 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 19:34

5 Pembalap F1 Asia Sebelum Rio Haryanto

Perjuangan Rio Haryanto hingga sampai di pentas F1 memang pantas untuk diapresiasi. Maklum, Rio Haryanto tidak mudah bisa menembus F1. Pembalap kelahiran Solo ini harus berjuang di GP2 selama empat musim dengan beberapa tim berbeda. Nasib Rio Haryanto mulai berubah kala dia memperkuat Campos Racing musim lalu di GP2.


Di pentas F1, pembalap Indonesia atau bahkan Asia memang cukup jarang. Namun sebelum Rio Haryanto, ada beberapa pembalap Asia yang pernah menorehkan namanya di sejarah F1. Mereka adalah:

1. Satoru Nakajima

Pembalap kelahiran 1953 ini pembalap Asia pertama yang mentas di F1. Di debutnya pada 1987, Nakajima langsung satu tim dengan pembalap legendaris Ayrton Senna di Lotus. Awalnya, Nakajima diproyeksikan gabung Williams untuk gantikan Nigel Mansell. Namun kerjasama antara Williams dengan Honda gagal terealisasi pada 1986.

Setelah tiga musim di Lotus, Nakajima pindah ke tim Tyrrell. Di sini, dia bertarung hingga pensiun pada 1991. Nakajima tergolong telat balap di F1. Debutnya dengan Lotus kala itu terjadi saat berusia 34 tahun.

Meski demikian, dia selalu musim dengan poin. Meski dia tak pernah rebut podium selama 74 kali start di F1. Prestasi terbaiknya yaitu finis posisi keempat di Silverstone (1987) dan Adelaide Street Circuit (1989).

2. Narain Kartikeyan

Narain Kartikeyan cetak sejarah menjadi pembalap India pertama di F1. Pembalap kelahiran Coimbatore ini lakoni debut dengan Jordan pada 2005. Hanya semusim di Jordan yang ganti pemilik, Kartikeyan hijrah ke Williams pada 2006 tapi sebagai pembalap penguji saja. Kariernya tak pernah naik saat itu.

Hingga pada 2011, dia akhirnya mendapatkan tawaran dari HRT. Kartikeyan tampil buruk sebelum akhirnya diganti Daniel Ricciardo, kecuali di F1 India. Musim berikutnya, Kartikeyan masih membalap untuk HRT meski tak meraih poin.

Hasil terbaiknya di F1 yaitu di Indianapolis pada 2005. Namun ini juga bukan karena kehebatan Kartikeyan, tapi lebih gara-gara masalah di ban Michelin.

Uniknya, meski tim Force India kini berkibar, tapi pembalap India malah tidak muncul lagi.

3. Aguri Suzuki

Inilah pembalap Asia tersukses yang pernah ada. Pembalap asal Jepang ini cukup berbicara di kancah F1 sejak 1988 hingga 1995. Selama itu, dia gabung lima tim berbeda yaitu Larrouse, Zakspeed, Footwork, Jordan dan Ligier. Prestasi terbaik Suzuki tentu ketika dia rebut podium di Sirkuit Suzuka pada 1990.

Kegemilangannya tertutup oleh insiden di tikungan pertama antara Ayrton Senna dan Alain Prost. Saat itu, keduanya sedang berebut gelar juara F1.

Suzuki mampu mencetak poin di lima seri F1. Ini prestasi hebat karena pembalap yang dapat poin kala itu hanya yang finis 6 besar saja. Suzuki melakoni 64 kali start sebelum pensiun pada 1995. Setelah itu, Suzuki beralih menjadi pemilik tim F1 yaitu Super Aguri. Itu terjadi pada 2006-2008.

4. Kamui Kobayashi

Inilah pembalap Asia yang selalu membuat cerita baik spektakuler maupun buruk sepanjang lima musim kariernya di F1. Sejak debut pada 2009, Kobayashi terkenal sebagai pembalap oportunis. Bagaimana tidak, kala membela Toyota, Sauber dan Caterham, Kobayashi berani masuk pitstop lebih telat ketimbang pembalap lain. Ini dinilai sebagai aksi bodoh.

Meski demikian, Kobayashi sering finish di 10 besar. Yang paling hebat ketika dia rebut podium di F1 Jepang pada 2012 lalu. Podium ini didapatkan setelah Michael Schumacher, Jenson Button dan Nico Hulkenberg dihukum. Pada 2014, Kobayashi tuai musim buruk dengan Caterham karena tak mendapatkan poin.

5. Takuma Sato

Lagi pembalap asal Jepang menjajal Formula 1. Sato terkenal dengan gaya membalapnya yang agresif sejak 2002 hingga 2008. Dia pernah gabung dengan Jordan, BAR dan Super Aguri. Prestasi terbaiknya terjadi di 2004.

Bersama Jenson Button, Sato membantu BAR meraih posisi dua di konstruktor di bawah Ferrari. Dia mendapatkan podium saat finis di posisi tiga di Indianapolis. Meski demikian, Sato tetap dipecat BAR. Dia dibuang dan digantikan Rubens Barrichello.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers