Pin It

26 March 2016

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 16:27

Ketika Truck Tronton Pakdhe Agus Kebanan, Akupun Berguru dan Belajar pada Ban

Pada suatu ketika pakdhe Agus (Rembez Dicaprio) membawa truck tronton ke rumah saya di Ambal, Kebumen. Pulangnya, truck mengalami pecah ban di jl Daendels selatan tepatnya di desa Miritpetikusan, Mirit, Kebumen. Akupun segera ke sana setelah menerima kabar melalui SMS kalau truck tronton pakdhe kebanan. Melalui ban truck tronton ini aku belajar tentang kehidupan. Aku lihat dan perhatikan ada enam hal tentang ban yang bisa kita pelajari untuk hidup kita. Belajar dari ban? Lebih pintar mana ban ini daripada bu guru di sekolah?



Mari bersama kita perhatikan ban ini dengan segala sifat-sifatnya.

Pertama, ban selalu konsisten bentuknya. Bundar. Apakah dia dipasang di sepeda roda tiga, motor, atau roda pesawat terbang ban tak pernah berubah menjadi segi tiga atau segi empat.

Kedua, ban selalu mengalami kejadian terberat. Ketika melewati jalan berlubang, dia dulu yang merasakan. Saat melewati aspal panas, dia juga yang merasakan. Ketika ada banjir, ban juga yang harus mengalami langsung. Bahkan ketika ada kotoran hewan atau bangkai hewan di jalan yang tidak dilihat si pengemudi, siapa yang pertama kali merasakannya? Pasti ban duluan.

Yang ketiga, ban selalu menanggung beban terberat. Baik ketika mobil sedang diam, apalagi sedang berjalan. Baik ketika mobil sedang kosong, apalagi saat penuh penumpang dan barang. Seperti ban pada truck tronton bermuatan 24 ton ini.

Yang keempat, ban tak pernah sombong dan berat hati menolak permintaan pihak lain. Ban selalu senang bekerja sama. Ketika pedal rem memerintahkannya berhenti, dia berhenti. Ketika pedal gas menyuruhnya lebih cepat, dia pun taat dan melesat. Bayangkan kalau ban tak suka kerjasama dan bekerja sebaliknya? Saat direm malah ngebut, dan saat digas malah berhenti?

Sifat kelima ban adalah, meski banyak hal penting yang dilakukannya, dia tetap rendah hati dan tak mau menonjolkan diri. Dia biarkan orang-orang memuji bagian mobil lainnya, bukan dirinya.

Maksudnya gimana? Ingat waktu kita ke pameran mobil? Kita masuk ke beberapa mobil, bus dan truck kan? Di pameran mobil, pengunjung lebih mengagumi bentuk body mobil itu, lalu ketika mereka masuk ke dalam, yang menerima pujian berikutnya adalah interior mobil itu. Sofanya empuk, AC-nya dingin, dashboardnya keren, dll. Jarang sekali ada orang yang memperhatikan ban apalagi sampai memuji ban. Padahal semua kemewahan mobil, keindahan mobil, kehebatan mobil, tak akan berarti apa-apa kalau bannya kempes atau bocor.

Pakdhe pun selesai mengganti ban truck trontnnya, dan berdiri menatap hasil kerjanya dengan puas. Dan akupun masih berpikir tentang ban.

Nah yang keenam tentang ban adalah, betapa pun bagus dan hebatnya mobil yang kita miliki, atau sepeda yang kita punya, saat ban tak berfungsi, kita tak akan bisa kemana-mana. Kita tak akan pernah sampai ke tujuan.

Aku ambil kesimpulan, dalam kehidupan kita menghadapi banyak masalah, menghadapi lumpur, aspal panas, banjir, bahkan terus menanggung beban berat di atas pundak. Namun hendaknya kita tetaplah konsisten dengan kebaikan, tetaplah mau bekerja sama dengan orang lain, jangan sombong dan merasa hebat sendiri, dan yang terpenting, tetaplah menjadi penggerak di manapun kau berada seperti ban. Itulah maksud tulisan saya belajar dari ban, karena banyak hal yang bisa kita pelajari dari ban untuk hidup kita.

Tetap semangat, tetap berputar menjalani kehidupan kita...
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers