Pin It

15 December 2015

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 23:28

Berani Berpikir Beda dan Melawan Arus

Untuk berpikir di luar kebiasaan memang dibutuhkan keberanian karena harus melawan arus dan berani berkata tidak. Orang semacam ini memang biasanya dianggap "nyeleneh" dan bisa-bisa dianggap "enggak waras", karena melakukan sesuatu diluar kebiasaan yang berlaku. Padahal kita tahu banyak sekali penemuan-penemuan yang dilakukan oleh para penemu tingkat dunia dalam catatan sejarah adalah orang yang tak tunduk pada kebiasaan dan orang yang berani beda.

imagebam.com

Aku sendiri berusaha menghindari jebakan konvensionalitas, karena aku percaya dunia sungguh luas sehingga dapat dilihat dengan berbagai cara. Jika 10 orang sudah menemukan jalan masing-masing, niscaya masih ada jalan ke-11.

Itulah bukti bahwa manusia itu majemuk dan kreatif. Karena masing-masing orang memiliki keunggulan dalam memandang sesuatu, maka masing-masing orang juga berpotensi untuk mempunyai pemikiran yang berbeda. Di tengah masyarakat yang menyukai keseragaman, berpikir beda mungkin tampak aneh. Untuk berpikir beda pun, seseorang membutuhkan keberanian sebab yang ia hadapi mungkin konvensionalitas, tradisi, kelaziman, bahkan mungkin pula kebersamaan.

Biasanya orang semacam ini sudah siap atas segala macam hinaan orang lain. Orang yang berani melawan arus atau berpikir di luar kebiasaan atau "Out of the box thinking", biasanya memang tak bisa diterima kebanyakan orang. Mengapa? Ya itu tadi, karena kebanyakan orang sudah terbiasa berpikir sebagaimana yang terjadi atau yang biasa terjadi. Maka apabila ada seseorang atau beberapa orang melakukan sesuatu di luar kebiasaan, maka yang muncul adalah kecaman, bukan dukungan. Maka berani beda harus siap dengan 3 hal berikut:

Pertama, siap-siap mendapat cemoohan orang lain. Loh kok bisa dicemooh? Iya, karena orang yang berbuat atau melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan dianggap orang "aneh", nah orang "aneh" ini biasanya akan mendapat "cap-cap" yang negatif, berupa cemoohan, hinaan, ejekan atau paling tidak akan menerima sikap dari orang lain yang "merendahkan" atau "melecehkan". Apa lagi kalau orang yang berpkir atau berbuat yang tak lazim itu muncul dari orang biasa seperti aku, orang yang "tak dikenal" atau orang" biasa-biasa" saja. Lalu siapa yang mencomooh, ya siapa lagi kalau bukan orang sombong. Orang sombong seperti ini memang ada di mana-mana, dan jika dibahas akan panjang lebar.

Kedua, berani berkata "tidak". Orang yang berbuat atau berpikir di luar kebiasaan adalah orang yang bukan semacam "bebek" atau ada yang menyebutnya "bebekisme" alias "pak turut" atau "yes men". Orang yang berpikir atau berbuat yang tak lazim, biasanya adalah orang yang berani berkata "tidak" dan berani "melawan arus" atau menentang kebiasaan yang sedang terjadi. Karena dengan berani berkata "tidak" sudah merupakan langkah berani yang di luar kebiasaan banyak orang.

Ketiga, pantang mundur. Ini juga yang lazim terjadi pada orang yang berbuat, bertingkah laku atau berpikir di luar kebiasaan. Pantang mundur adalah sikap yang berani atau segala sesuatu yang sudah dilakukannya, walaupun yang dilakukan itu sangat bertentangan dengan kebiasaan yang terjadi.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers