Pin It

15 September 2013

Posted by Widodo Groho Triatmojo on 13:50

Jenis Bus Di Indonesia

Moda transportasi jenis bus sudah ada sejak tahun 1930 dan berkembang pesat hingga sekarang. Tercatat sudah beberapa jenis varian mesin bus masuk di Indonesia mulai dari jenis mesin produk Eropa seperti Mercedez Benz, Scania, Volvo. Beberapa jenis mesin yang berasal dari Jepang yaitu Nissan Diesel, Mitsubishi, Hino hingga ada beberapa jenis mesin baru yang berasal dari Korea Selatan dan China seperti Weichai, Yuchai, Golden Dragon, Daewoo, Hyundai dan Dongfeng.


Dari masing-masing mesin tersebut saat ini mesin yang paling banyak digunakan adalah Mercedes Benz dan Hino. Tercatat beberapa tipe varian yang dari jenis Mercedes benz dan Hino yang banyak dimiliki oleh perusahaan otobus (PO) di Indonesia seperti seri OH1518, OH1521 Intercooler, OH1525 electric, 1518XBC hingga yang terbaru OH1836 dan beberapa varian langka seperti OH 1726 dan OH1638. Sementara Hino sendiri diwakili oleh beberapa varian mulai Hino BM, Hino RG, Hino AK, Hino RK8. Sedangkan untuk jenis mesin macam Scania, Volvo dan Man masih sedikit populasinya dikarenakan harganya yang mahal baik dari unit chassis ataupun maintenance dan juga dianggap belum cocok dengan kontur jalanan di Indonesia. Namun untuk produk jenis Scania memiliki perkembangan yang cukup baik, tercatat beberapa varian muncul di Indonesia seperti K114. K124i sejak tahun 2002 dan varian yang terbaru jenis K310 dan K380ib.

Teknologi terkini yang diterapkan pada bus-bus di Indonesia adalah penggunaan air suspension atau disebut suspensi udara. Berbeda dengan teknologi sebelumnya yang menggunakan lift spring atau bantalan pegas daun, teknologi ini bermanfaat menambah kenyamanan bus saat berjalan karena suspensi udara memiliki peredam getaran yang bagus.
Dan ini beberapa penyebutan jenis bus yang kerap kita dengar.

1. Bus Bumel.

Moda transportasi dengan bus di Indonesia tidak terlepas dari jenis ini, dikarenakan mayoritas bus yang ada di indonesia adalah jenis Ekonomi. Bus jenis ini bisa dibagi lagi menjadi paling tidak 2 macam, yakni Bumel AC Tarip Biasa sering juga disebut ATB dan Bumel Non-AC. Trayek yang ditempuh bus ini relatif jarak dekat atau AKDP, juga ada beberapa PO yang mengeluarkan jenis bus ini dengan trayek jarak jauh atau AKAP. Fasilitas yang ada di bus bumel standar adalah konfigurasi bangku 2-3, AC / Non-AC, bahkan ada yang di lengkapi dengan TV.

2. Bus Patas / Cepat / Malam.

Jenis bus ini bisa dibagi menjadi beberapa kategori mulai dari bisnis, vip, eksekutif, super eksekutif. Dari semuanya dapat dibedakan oleh jenis layanan yang diterima oleh pengguna/ penumpang.

3. Bus Pariwisata.

Merupakan layanan premium bis pariwisata yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan bagi para penumpang. Bus ini lazim digunakan untuk kegiatan rombongan, bus dalam ketegori ini memiliki standart khusus, akan tetapi banyak kejadian di Indonesia bus bumel juga dijadikan sebagai armada pariwisata, mengingat harga yang ditawarkan lebih murah jika dibandingkan dengan armada bus pariwisata sebenarnya. Untuk kategori Bus Pariwisata fasilitas yang lazim diterima adalah konfigurasi kursi 2-2/2-3, Rec Seat, TV, VCD-DVD, AC/Non-AC.

4. Bus Gandeng/Tempel.

Bus jenis ini sudah banyak digunakan di Luar Negeri, akan tetapi di Indonesia kategori bus ini baru diperkenalkan medio 2010 dengan dioperasionalkan sebagai bus Trans Jakarta/Busway. Di Indonesia terdapat 2 macam bus gandeng/tempel yang dihasilkan oleh putra-putri Indonesia. Komodo Bus, Teknologi Bus gandeng atau bus tempel ini diluncurkan oleh PT. Asian Auto International (AAI) yang menjadi bus berbahan bakar CNG pertama buatan Indonesia. Komodo merupakan bus produksi dalam negeri yang komponen-komponenya sudah disesuaikan dengan kebutuhan transportasi perkotaan Indonesia, terutama Jakarta. Seluruh proses, mulai perancangan, perakitan, karoseri, hingga pengujian bus itu, dilakukan 100 persen di Indonesia.
Pemerhati transportasi publik, bus, truck serta sejarahnya.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Next
    « Prev Post
    Previous
    Next Post »

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    Terima Kasih

    Followers